Trump: Korut Harusnya Cemas atas Konsekuensi yang Menimpa Mereka Jika Ngotot Ancam Amerika
Ucapan Trump ini muncul setelah ada ancaman yang dilontarkan Pyongyang untuk meluncurkan empat peluru kendali ke wilayah Guam.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Kamis (10/8/2017), mengatakan, Korea Utara seharusnya sangat gugup, jika memikirkan konsekuensi dari keputusan untuk mengganggu wilayah AS.
Baca: Benarkah Ridwan Kamil Terlalu Dini Deklarasi Sebagai Cagub Jabar?
Ucapan Trump ini muncul setelah ada ancaman yang dilontarkan Pyongyang untuk meluncurkan empat peluru kendali ke wilayah Guam, di mana terdapat pangkalan militer AS.
"Jika Korut melakukan sesuatu, atau bahkan saat memikirkan serangan terhadap siapa pun yang kita cintai, atau yang kita wakili, atau sekutu kita, atau kita, mereka sepantasnya sangat-sangat gugup," kata Trump.
"Sebab hal-hal yang akan terjadi selanjutnya kepada mereka tidak akan pernah mereka duga sebelumnya," sambungnya.
Trump mengungkapkan hal itu didampingi Wakil Presiden Mike Pence.
Sebelumnya, Trump sempat mengatakan bahwa ancaman dalam bentuk kata-kata sepertinya tak cukup ampuh untuk membungkam Korut.
Pada bagian lain, Trump mengatakan, seharusnya China yang menjadi sekutu utama Pyongyang, dapat berbuat lebih banyak untuk menekan rezim Kim Jong Un.
Tekanan China diyakini dapat membuat Korut mengakhiri program senjata nuklir dan pengembangan rudal balistik.
Seperti diberitakan AFP, rentetan komentar Trump ini diungkapkan disela masa cuti di klub golfnya di New Jersey.
Sebelumnya pula, Pyongyang mengaku telah merancang skema peluncuran empat peluru kendali ke kawasan di sekitar Guam.
Berita ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul: "Ganggu AS? Korut Harusnya Amat Gugup Pikirkan Konsekuensinya"