Kim Jong Un Tunda Peluncuran Rudal ke Guam, Ini Alasannya
Penundaan itu menyusul inspeksi yang dilakukan oleh Kim di lokasi peluncuran rudal dan pengkajian terhadap peta jalur lintasan rudal.
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Johnson Simanjuntak
![Kim Jong Un Tunda Peluncuran Rudal ke Guam, Ini Alasannya](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/korea-utara-ancam-serang-pulau-guam_20170810_210356.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, SEOUL - Rencana Korea Utara untuk meluncurkan rudal ke arah wilayah teritorial AS di Guam kabarnya ditunda.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dikatakan telah menerima laporan dari pasukan militernya soal rencana peluncuran rudal itu, Selasa (15/8/2017).
Namun, Kim memutuskan untuk sementara menunggu dan mengawasi AS sebelum melakukannya.
"AS sebagai pihak yang paling duluan membawa persenjataan nuklirnya ke dekat kami," demikian kata Kim.
"Mereka harus membuat keputusan yang tepat dan menunjukkannya, jika ingin meredakan ketegangan di Semenanjung Korea ini dan mencegah konflik militer yang berbahaya," lanjutnya.
Menurut Kim, ia ingin melihat terlebih dahulu bagaimana AS menyikapi rencana peluncuran rudal itu, yang diharapnya bisa ditanggapi secara tidak main-main oleh AS.
Meski mengundur rencananya, Kim tetap memerintahkan pasukannya untuk selalu siap "bertempur" kapan pun perintah datang darinya.
Penundaan itu menyusul inspeksi yang dilakukan oleh Kim di lokasi peluncuran rudal dan pengkajian terhadap peta jalur lintasan rudal.
Dalam inspeksi tersebut, Kim didampingi oleh para perwira tinggi militer Korea Utara.
Persiapan peluncurkan empat rudal ke Guam dilakukan Korea Utara di tengah memanasnya hubungan negara tersebut dengan AS.
"Pasukan Khusus Tentara Rakyat Korea (KPA) tengah memeriksa secara teliti rencana operasional untuk melakukan peluncuran rudal di sekitar Guam," demikian pernyataan dari juru bicara KPA.
Menurut pernyataan tersebut, rudal yang akan diluncurkan adalah rudal balistik jarak sedang sampai jauh Hwasong-12.
Disebutkan tujuan peluncuran rudal tersebut untuk "menekan pangkalan militer besar AS di Guam", termasuk di antaranya Pangkalan Udara Anderson.
AS diimbau untuk menghentikan provokasi militernya yang nekat terhadap Korea Utara.
Berdasarkan pernyataan Panglima Pasukan Khusus KPA, Jenderal Kim Rak Gyom, peluncuran rudal dilakukan karena itulah opsi terbaik untuk menanggapi Presiden AS Donald Trump.
"Berdialog sangat tidak mungkin dilakukan dengan pria yang tak jelas itu. Hanya melalui paksaan seperti ini yang bisa," kata Kim. (CNBC/Reuters)