Hari Ini Terakhir Berdentang, Jam Raksasa Big Ben Akan ''Membisu'' Hingga 2021
Dentangan terakhir sebelum pelaksanaan konservasi akan terdengar pada 21 Agustus 2017, pukul 12.00 atau sekitar pukul 18.00 WIB.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Salah satu ikon kota London yang paling terkenal yakni jam Big Ben yang berada di puncak menara Santo Stephen di gedung parlemen Westminster, akan membisu hingga tahun 2021.
Setelah berdentang kencang sebanyak 12 kali pada Senin (21/8/2017) siang ini, lonceng bersejarah itu akan mulai periode terpanjang keheningan sejak pertama terdengar pada tahun 1859 silam.
Big Ben memiliki berat 13,7 ton, dan berdentang setiap jam.
Pada 31 Mei 1859 menjadi hari pertama jam antik itu beroperasi.
Jam raksasa itu harus istirahat panjang karena akan ada dilakukan konservasi untuk melaksanakan pemeliharaan yang sangat dibutuhkan terhadap salah satu kota ikon wisata di London.
Kecuali di saat acara penting, seperti malam tahun baru, lonceng raksasa itu akan tetap dibunyikan.
Beberapa pembuat undang-undang mengkritik keputusan yang berdampak terjadinya "keheningan panjang" terhadap Big Ben yang merupakan simbol penting demokrasi di Inggris Raya. Mereka ingin skala waktu untuk perbaikan dicepat.
Dentangan terakhir sebelum pelaksanaan konservasi akan terdengar pada 21 Agustus 2017, pukul 12.00 atau sekitar pukul 18.00 WIB.
Mengutip Kompas.com 31 Mei 2017, dilaporkan Big Ben sebenarnya hanya sebuah julukan saja. Nama asli jam dan menaranya itu awalnya adalah Santo Stefanus yang kemudian pada 2012 diganti menjadi Menara Elizabeth.
Pada 31 Mei 2009 menara setinggi 97 meter itu tepat berusia 150 tahun dan hingga kini masih berfungsi serta menjadi salah satu daya tarik wisata di London.
Setelah kebakaran besar menghancurkan sebagian besar Istana Westminster, yang menjadi tempat bekerja Parlemen Inggris, pada Oktober 1834 maka salah satu desain baru tempat itu adalah jam raksasa di puncak sebuah menara.
Pakar astronomi Inggris masa itu, Sir George Airy menginginkan sebuah jam yang sangat akurat termasuk pengecekan dua kali sehari dengan Observatorium Kerajaan di Greenwich.
Jam raksasa itu dirancang oleh Augustus Pugin dan dibuat dengan kerangka besi berdiameter 7 meter dengan 312 buah kaca opal.
Beberapa kacanya bisa dilepas untuk memudahkan pemeriksaan. Lingkaran di sekitar jam itu disepuh dan di bawahnya tertulis sebuah kalimat dalam bahasa Latin berbunyi:
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.