54 Karya Arsitek Indonesia Dipamerkan di Korea Selatan
Sebanyak 198 arsitek Indonesia saat pemukaan sebuah art-space di Seoul yang bertajuk Indonesian Architect Week @Seoul 2017.
Penulis: Y Gustaman
![54 Karya Arsitek Indonesia Dipamerkan di Korea Selatan](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/karya-arsitek-indonesia-dipamerkan-di-seoul_20170907_113618.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, SEOUL - Sebanyak 198 arsitek Indonesia saat pemukaan sebuah art-space di Seoul yang bertajuk Indonesian Architect Week @Seoul 2017.
Tercatat ada 54 karya arsitek Indonesia dipamerkan di event tersebut.
Penyelenggara berharap ajang ini ikut mempopulerkan peran dan karya arsitek Indonesia di dunia internasional.
Para komunitas arsitek maupun penikmat arsitektur di Korea dapat menikmati karya-karya tersebut mulai 2 sampai 10 September mendatang.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Korea, Umar Hadi, yang hadir dalam pembukaan acara pada Sabtu (2/9/2017) mengaku bangga dapat melihat karya para arsitek Indonesia dipamerkan di Korea.
"Saya sangat senang melihat para arsitek muda Indonesia masa kini lebih asertif untuk menjalin kerjasama dan hubungan baik dengan arsitek dari luar negeri lainnya," ujar Dubes Umar Hadi dalam keterangan resmi yang diterima redaksi Tribunnews.com.
![Dubes RI untuk Korea Umar Hadi](http://cdn2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/dubes-ri-untuk-korea-umar-hadi_20170907_113920.jpg)
"Dari apa yang dipamerkan saya menangkap adanya kejelian para arsitek untuk mengcapture hubungan harmonis antara manusia-alam dan sang pencipta," ia menambahkan.
Kegiatan sejenis sebelumnya pernah diadakan arsitek Indonesia di Jepang dengan tajuk "Architects Weeks @Tokyo 2011". Salah satu hal yang menjadikan pameran di Seoul lebih unik adalah tempat penyelenggaraan yang dulunya merupakan pemandian umum dengan nama Haenghwatang.
Haenghwatang dibangun pada 1958 namun ditutup pada 2000 seiring menjamurnya fasilitas sauna dan spa mewah lainnya.
Pada 2016, Seo Sanghyeok, seorang produser kreatif, menjadikan tempat tersebut sebagai multicultural art-space.
Seo nampaknya tidak ingin menghilangkan nuansa pemandian umum dari tempat tersebut. Dinding di ruang display masih berupa dinding keramik khas pemandian umum, salah satu sisi tembok bahkan dihiasi papan yang terlihat seperti loker untuk menyimpan peralatan mandi.
![Sebanyak 54 karya arsitek Indonesia dipamerkan di sebuah art-space di Seoul yang bertajuk Indonesian Architect Week @Seoul 2017. Pameran ini dibuka pada 2 sampai 10 September 2017. DOKUMENTASI MINISTER COUNSELLOR KBRI SEOUL M AJI SURYA](http://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/karya-arsitek-indonesia-dipamerkan-di-seoul_20170907_113659.jpg)
Menurut Danny Wicaksono, salah seorang kurator pameran, konsep art space ini cocok dengan tema kongres Persatuan Arsitek Dunia tahun ini yaitu "Soul of City".
"Dengan konsep Soul of City kami bermaksud menyampaikan cerita mengenai reaksi para arsitek Indonesia dalam menghadapi situasi perkotaan yang terjadi di Indonesia dewasa ini. Sensitivitas dan kecerdikan arsitek-arsitek profesional Indonesia dalam mengolah gagasan arsitektur ketika berhadapan dengan masalah perkotaan dapat terlihat dalam karya-karya yang dipamerkan," ujar Danny.
Pada hari yang sama diselenggarakan pula pembukaan Seoul Bienalle of Architecture and Urbanism di Dongdaemun Design Plaza yang juga diikuti oleh para arsitek Indonesia.
Seoul Bienalle merupakan acara yang diorganisir oleh Pemerintah Kota Seoul dan Seoul Design Foundation.