Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Saksi Ahli Patologi Kimia: Tingkat Enzim Kontrol Otot Kim Jong Nam Sangat Rendah

Ahli Patalogi kimia mengatakan dalam persidangan bahwa tingkat enzim pada otot Kim Chol atau Kim Jong Nam jatuh pada level terendah.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Saksi Ahli Patologi Kimia: Tingkat Enzim Kontrol Otot Kim Jong Nam Sangat Rendah
(AP)
Siti Aisyah (kiri) dan Doan Thi Huong (AP) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, SHAH ALAM - Ahli Patalogi kimia mengatakan dalam persidangan bahwa tingkat enzim pada otot Kim Chol atau Kim Jong Nam jatuh pada level terendah karena paparan racun saraf VX.

Dr Norashikin Othman yang bekerja di Departemen Hospital Kuala Lumpur, melaksanakan analisis sampel enzim saudara tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tersebut.

Hasilnya menunjukan tingkat "enzim cholinesterase" Kim Chol lebih rendah per unit 344 (UL) liter.

Artinya terjadi penurunan aktivitas enzim cholinesterase dalam darah.

Saksi kelima ini menggambarkan kisaran normal untuk 'enzim cholinesterase' untuk individu laki-laki adalah 5320 UL sampai 12290 unit UL.

"Turunnya tingkat enzim cholinesterase dalam tubuh Kim Chol dapat disebabkan paparan pestisida atau racun saraf," katanya ketika menjawab pertanyaan wakil Jaksa Penuntut Umum Wan Shaharuddin Wan Ladin tentang mengapa tingkat enzim Kim Chol rendah.

Berita Rekomendasi

Baca: Dalam Sidang Kematian Kim Jong Nam, Siti Aisyah Gunakan Bahasa Indonesia dan Mengaku Tak Bersalah

Dia berbicara di sidang kasus warga negara Indonesia, Siti Aisyah (25) dan warga Vietnam Doan Thi Huong (28) yang diduga bersama dengan empat orang lain yang masih bebas melakukan pembunuhan kepada Kim Chol (45) di Bandara International Kuala Lumpur, pada pukul 9 pagi waktu setempat di tanggal 13 Februari lalu.

Dr Norashikin mengatakan tingkat enzim cholinesterase pada Siti Aisyah 6781 UL.

Sedangkan untuk Doan sebanyak 7163 UL.

"Keduanya tingkat enzim normal," jelasnya.

Dr Norashikin menjelaskan bahwa kerja 'enzim cholinesterase' yang mengirim sinyal ke otot-otot dan kelenjar menyusut dan dapat tidur setelah menyusut.

Baca: Siti Aisyah Tetap Mengaku Tidak Bersalah di Sidang Pembunuhan Kim Jong Nam

Menurut dia, keseimbangan antara 'fungsi' dengan 'enzim neurotransmiter cholinesterase' diperlukan untuk memastikan proses penyusutan yang terjadi dalam keadaan normal.

"Oleh karena itu, jika enzim dalam tubuh seseorang, semakin sedikit akan menyebabkan otot-otot dan kelenjar berada dalam keadaan terus-menerus kontraksi," katanya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas