Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Takut Terlantar, Seorang Ibu di China Membunuh Putranya yang Cacat

Ibu berusia 83 tahun itu -yang hanya diidentifikasi sebagai Huang- dinyatakan bersalah karena membunuh putranya Li.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Takut Terlantar, Seorang Ibu di China Membunuh Putranya yang Cacat
The Paper
Di ruang sidang, Huang mengkui perbuatan membunuh putranya yang cacat. 

Perdebatan tentang eutanasia -atau tindakan mengakhiri hidup seseorang dengan sengaja- juga terangkat kembali akibat kasus ini. Seorang pengguna Weibo berpendapat, "Hal ini terjadi karena eutanasia tidak dilegalkan."

Namun tak semuanya sependapat. Misalnya ada yang menulis, "Hal ini tidak ada urusan dengan eutanasia, namun dengan masalah kesejahteraan sosial saat ini."

Menurut Federasi Orang Disabel Cina, terdapat 2,7 juta jiwa penyandang ketidakmampuan fisik di negara berpenduduk terbanyak di dunia itu.

Namun hanya terdapat 6.740 dinas layanan penyandang cacat, yang mampu memberi perhatian kepada sekitar 204.000 penyandang cacat apapun.

Oleh karena itu beban untuk merawat penyandang cacat di Cina sering kali berada di keluarga, seperti yang diungkapkan oleh pengguna Weibo lainnya, "Masalahnya terletak di kesejahteraan sosial dan sistem pengamanan (sosial) yang jauh dari sempurna."

Beberapa pengguna mengungkapkan kesedihan atas terpidana sementara sejumlah lainnya melihatnya sebagai 'amat sedih.' Seorang pengguna mengaku ia 'tenggelam dalam kesedihan'.

Sumber: BBC Indonesia
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas