Mengenal Grace Mugabe, Ibu Negara Zimbabwe yang Glamor, Kabur Setelah Isu Kudeta
Kalangan oposisi memperingatkan kepada rakyat Zimbabwe bahwa akan ada dinasti politik di negara itu apabila Grace berkuasa.
Editor: Hasanudin Aco
"Saya memandangnya sebagai sosok kebapakan. Saya tidak berpikir dia akan menatap saya dan berkata, 'Saya menyukai perempuan ini'. Sama sekali tidak terpikirkan saya."
Mugabe mengaku Sally merestui pernikahannya dengan Grace sebelum meninggal dunia pada 1992. Meski demikian, mereka baru melangsungkan pernikahan empat tahun kemudian.
Keduanya dikaruniai tiga anak, Bona, Robert, dan Chatunga.
Sebagai pasangan, Mugabe dan Grace memiliki properti, usaha, dan peternakan yang tersebar di Zimbabwe, terutama di kawasan Mashonaland yang terkenal kaya.
Selama bertahun-tahun, Grace berupaya mengembangkan diri sebagai pebisnis tangguh sekaligus filantropis dengan membiayai sebuah panti asuhan di lahan peternakan di luar Ibu Kota Harare melalui bantuan pendanaan perusahaan pertambangan Cina.
Secara kontroversial, Grace memperoleh gelar doktoral di bidang studi sosiologi hanya dalam dua bulan pada 2014, walau disertasinya tidak pernah diajukan ke universitas dan tidak tersedia untuk dibaca.
Walau demikian, judul disertasinya dia gunakan sebagai bahan untuk kampanye selagi bersiap mengepalai divisi perempuan Partai Zanu-PF.
Saat akhirnya menjadi politisi, dia semakin aktif di dunia politik dan dikenal dengan pernyataan-pernyataan pedasnya. Tidak jarang dia menyerukan nama berbagai orang untuk mundur dari jabatannya atau minta maaf.
Grace versus asisten suaminya
Pada 2014, Grace memimpin upaya pelengseran Joice Mujuru dari kursi wakil presiden.
Menurutnya, Mujuru harus dipecat karena "korup, tukang peras, tidak becus, tukang gosip, pembohong, dan tidak tahu terima kasih". Grace juga menudingnya berkolaborasi dengan kalangan oposisi dan orang kulit putih sehingga kemajuan Zimbabwe pascakemerdekaan tertahan.
Beberapa bulan kemudian, Mujuru dipecat dari Partai Zanu-PF. Kini, Mujuru menjadi kepala Partai Rakyat Nasional (NPP) dan memimpin Koalisi Pelangi Rakyat (PRC)—kekuatan oposisi yang mendesak rakyat Zimbabwe mencegah kekuasaan Mugabe dan istrinya berlanjut.
Usai Mujuru lengser, naiklah Emmerson Mnangagwa—mantan menteri kehakiman yang disebut Grace Mugabe sosok yang "setia dan disiplin".
Namun, pada 2017, di depan publik, Grace meminta suaminya memecat Mnangagwa dengan alasan para pendukungnya merencanakan kudeta. Menteri Informasi Zimbabwe mengatakan sang wakil presiden "menunjukkan perilaku ketidaksetiaan".
Saat Mnangagwa jatuh sakit dalam sebuah pawai dan harus diangkut ke luar Zimbabwe untuk menjalani perawatan, para pendukungnya menuduh ada racun pada es krim yang dibuat peternakan susu Grace Mugabe. Tudingan itu kemudian dia bantah.