'Revolusi Toilet', Tiongkok Perbaiki Puluhan Ribu Toilet untuk Genjot Pariwisata
Demi menggenjot pariwisata, Pemerintah Tiongkok memperbaiki puluhan ribu toilet umum, dalam proyek 'revolusi toilet'.
Penulis: Ruth Vania C
Editor: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - Demi menggenjot pariwisata, Pemerintah Tiongkok memperbaiki puluhan ribu toilet umum, dalam proyek 'revolusi toilet'.
Tiongkok berencana untuk memasang dan memperbaiki 64 ribu toilet umum di objek-objek wisata mulai 2018 sampai 2020 mendatang.
Menurut Lembaga Pariwisata Nasional Tiongkok (CNTA), Minggu (19/11/2017), proyek tiga tahun tersebut akan menghasilkan toilet umum yang bersih dan berfungsi baik.
'Revolusi toilet' diluncurkan pada 2015, berbekal dana sebesar lebih dari 20 miliar yuan Tiongkok (Rp 41 triliun), yang ditargetkan dapat membiayai setidaknya 57 ribu toilet.
Baca: Temui Jokowi, Bank Dunia Apresiasi Kondisi Ekonomi RI
Kepala CNTA Li Jinzao mengatakan, 'revolusi toilet' memang sangat penting untuk mendorong pariwisata.
"Jika dibandingkan dengan pertumbuhan pesat industri pariwisata dan tuntutan warga untuk kehidupan yang lebih baik, perkembangan kondisi fasilitas umum tidak mengimbangi hal tersebut," jelas Li.
Dalam tiga tahun ke depan, otoritas Tiongkok berencana untuk menambah 47 ribu toilet baru dan merenovasi 17 ribu toilet yang sudah ada.
Baca: Mengikis Perilaku Pidana Warga Binaan di Lapas Narkotika Cirebon
Fasilitas toilet umum di Tiongkok, terutama di tempat-tempat tujuan wisata, memang sudah mendapat reputasi buruk.
Banyak wisatawan yang kerap mengeluhkan fasilitas toilet yang jumlahnya masih terbilang kurang, tidak bersih, dan kurang diperhatikan petugas kebersihan.
Selain mendorong pariwisata, upaya perbaikan terhadap fasilitas umum seperti toilet itu juga diharapkan agar dapat menggenjot pertumbuhan ekonomi. (Xinhua/CNBC)