Mesir Selidiki Keterlibatan ISIS dalam Serangan di Masjid Sinai
Sejauh ini belum ada pernyataan yang dikeluarkan yang mengaku bertanggung jawab atas serangan terbaru ini.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, KAIRO - Otoritas Mesir tengah menyelidiki keterlibatan militan-militan ISIS dalam serangan teror bom dan penembakan di Masjid Al-Rawdah, Mesir yang telah menewaskan 305 orang.
Sebuah masjid di kota Bir-al-Abed, di Sinai, Mesir utara, diserang sekelompok orang bersenjata pada hari Jumat (24/11/2017).
Sejauh ini belum ada pernyataan yang dikeluarkan yang mengaku bertanggung jawab atas serangan terbaru ini.
Tetapi dalam sebuah buletin yang diterbitkan bulan Januari tahun ini, militan-militan ISIS mengatakan mereka tidak membolehkan adanya sufisme, mengisyaratkan serangan terhadap para penganut sufisme.
Baca: Serangan Bom di Mesir Tegaskan Terorisme Tak Terkait dengan Islam
Sejauh ini 305 orang meninggal, termasuk 27 anak-anak. Lebih dari 120 lainnya luka-luka.
Insiden ini menjadi serangan teror paling mematikan di Mesir dalam sejarah moderen. Masyarakat terkejut bahwa jamaah di masjid diserang menggunakan bom dan senjata api.
Masjid itu sering didatangi oleh penganut aliran sufisme Islam.
Sekelompok militan bersenjata melakukan aksi penembakan dan pemboman di Masjid Al-Rawdah di Kota El-Arish, Sinai Utara, Jumat (24/11/2017).
Serangan dilakukan saat jam salat Jumat, yang menyasar jemaah yang memadati masjid kecil tersebut untuk beribadah.
Awalnya, terjadi ledakan bom setelah jemaah masjid selesai menunaikan salat Jumat.
Ledakan kemudian disusul aksi penembakan yang dilakukan oleh sekitar 40 pria bersenjata, yang mengambil posisi di luar masjid dan mengendarai empat mobil jip.
Sebelumnya, dilaporkan bahwa korban tewas mencapai 235 orang pada Jumat.
Namun, keesokan harinya waktu setempat, seorang umum jaksa setempat, Nabil Sadiq, mengatakan bahwa korban tewas bertambah menjadi 305 orang, yang termasuk di antaranya 27 anak-anak.