Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perdana Menteri Israel Minta Palestina Hadapi Kenyataan

Perdana Menteri Israel mengatakan bahwa warga Palestina harus "menerima" kenyataan bahwa Yerusalem adalah ibukota Israel

Editor: Sanusi
zoom-in Perdana Menteri Israel Minta Palestina Hadapi Kenyataan
Warta Kota/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Ribuan massa Partai Keadilan Sejahtera (PKS) melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS) di Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Minggu (10/12/2017). Mereka menyampaikan protes terkait kebijakan Presiden Donald Trump yang menyatakan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha 

Pada Minggu kemarin, serangkaian aksi demonstrasi terus berlanjut terhadap AS:

- Di Beirut, polisi anti huru hara menggunakan gas air mata dan meriam air untuk membubarkan ratusan pengunjuk rasa agar tidak mencapai kedutaan AS

- Aksi demonstrasi juga terjadi di Kairo dan Rabat, ibu kota Maroko

- Di wilayah Palestina sendiri demonstrasi berlanjut sementara Israel mengatakan telah meledakkan terowongan di Gaza, yang disebut-sebut sedang digali untuk memungkinkan serangan militan

- Ribuan orang berdemonstrasi di luar kedutaan AS di ibukota Indonesia, Jakarta, beberapa spanduk melambai bertuliskan "Palestina ada di hati kita"

- Sebuah benda terbakar dilemparkan ke sebuah rumah ibadat di kota Gothenburg, Swedia, pada Sabtu malam, yang menurut polisi merupakan usaha pembakaran yang gagal

Di Turki, Presiden Recep Tayyip Erdoğan mengatakan pada sebuah demonstrasi besar di Istanbul bahwa dia tidak akan meninggalkan Yerusalem untuk sebuah negara yang "membunuh anak-anak".

Berita Rekomendasi

Netanyahu mengatakan bahwa pemimpin Turki telah "menyerang Israel".

"Saya tidak terbiasa menerima ceramah tentang moralitas dari seorang pemimpin yang mengebom desa Kurdi di negara asalnya, Turki, yang memenjarakan wartawan, membantu Iran mengatasi sanksi internasional dan yang membantu teroris, termasuk di Gaza, membunuh orang-orang yang tidak bersalah," tambahnya.

Erdogan telah menggambarkan Yerusalem sebagai isu "garis merah" bagi umat Islam dan memperingatkan Turki dapat mengakhiri hubungan diplomatik dengan Israel mengenai masalah tersebut.

Turki dan Israel hanya memulihkan hubungan diplomatik tahun lalu, enam tahun setelah Turki memotong hubungan dalam demonstrasi atas pembunuhan sembilan aktivis Turki pro-Palestina dalam bentrokan dengan pasukan komando Israel di sebuah kapal yang berusaha mematahkan blokade angkatan laut Israel di Gaza.

Berita Ini Sudah Dipublikasikan di KONTAN, dengan judul: Netanyahu: Palestina harus hadapi kenyataan

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas