Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perdana Menteri Israel Minta Palestina Hadapi Kenyataan

Perdana Menteri Israel mengatakan bahwa warga Palestina harus "menerima" kenyataan bahwa Yerusalem adalah ibukota Israel

Editor: Sanusi
zoom-in Perdana Menteri Israel Minta Palestina Hadapi Kenyataan
Warta Kota/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Ribuan massa Partai Keadilan Sejahtera (PKS) melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS) di Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Minggu (10/12/2017). Mereka menyampaikan protes terkait kebijakan Presiden Donald Trump yang menyatakan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha 

Berita Ini Sudah Mengalami Ralat dari Judul Sebelumnya: "Perdana Menteri Israel: Palestina Diminta Hadapi Kenyataan"

TRIBUNNEWS.COM, TEL AVIV - Perdana Menteri Israel mengatakan bahwa warga Palestina harus "menerima" kenyataan bahwa Yerusalem adalah ibukota Israel agar kedua negara bisa bergerak menuju perdamaian.

Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Yerusalem telah menjadi ibu kota Israel selama 3.000 tahun dan "tidak pernah menjadi ibukota negara lain".

Dia berbicara di tengah demonstrasi yang sedang berlangsung di dunia Muslim dan Arab setelah keputusan Amerika Serikat yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Baca: Pemuda Tewas Terbunuh, Puluhan Ponton Tambang Ilegal dan Speedboad Dibakar Massa

Akibat keputusan tersebut, kekerasan meletus di dekat kedutaan AS di Lebanon dan tempat lain pada hari Minggu (10/12).

Berbicara di Paris setelah bertemu empat mata dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron, Netanyahu mengatakan upaya untuk menolak koneksi milenium orang-orang Yahudi ke Yerusalem merupakan hal yang tidak masuk akal.

Berita Rekomendasi

"Anda bisa membacanya dalam sebuah buku yang sangat bagus -ini disebut Alkitab. Anda dapat membacanya dalam Alkitab, Anda dapat mendengarnya dalam sejarah komunitas Yahudi di seluruh diaspora kita ... Di mana lagi ibu kota Israel, tapi di Yerusalem? Semakin cepat orang-orang Palestina mengatasi kenyataan ini, semakin cepat kita akan bergerak menuju perdamaian," urainya.

Sementara itu, juru bicara Wakil Presiden AS Mike Pence, mengkritik otoritas Palestina dengan mengatakan AS menyayangkan Presiden Palestina Mahmoud Abbas menolak untuk bertemu dengan Pence dalam perjalanannya yang akan datang ke wilayah tersebut.

Di Mesir, ulama Muslim dan Kristen tertinggi di negara itu juga telah membatalkan pembicaraan yang dijadwalkan dengan Pence sebagai protes atas tindakan AS tersebut.

Rangkaian protes

Ada kecaman yang meluas atas keputusan Presiden Donald Trump -yang diumumkan pada Rabu (6/12)- dalam membalikkan kenetralan AS terhadap status Yerusalem selama beberapa dekade yang menyinggung inti konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Palestina.

Kota ini merupakan rumah bagi situs-situs keagamaan utama yang suci bagi Yudaisme, Islam dan Kristen, terutama di Yerusalem Timur.

Israel selalu menganggap Yerusalem sebagai ibukotanya, sementara Palestina mengklaim Yerusalem Timur - yang diduduki oleh Israel dalam perang 1967 - sebagai ibu kota sebuah negara Palestina masa depan.

Halaman
12
Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas