Kisah Miliarder Pelit Membiarkan Telinga Cucunya Dipotong Penculik
Banyaknya harta seseorang tak menjadi jaminan bahwa ia akan menjadi seorang dermawan.
Editor: Sugiyarto
Mereka mengirimkan potongan daun telinga Paul dan juga surat ancaman.
Setelah berita soal penculikan itu diterbitkan, masyarakat Italia pun menjadi heboh.
Awalnya banyak yang tak percaya dengan kasus penculikan itu, karena Paul terbiasa hidup di jalanan.
Seorang mantan agen FBI pun terlibat untuk melakukan negosiasi, agar jumlah tebusannya turun menjadi tiga juta dolar.
Ibu Paul kemudian meminta bantuan ayahnya yang merupakan seorang hakim, agar bisa menebus putranya.
Ayah Gail pun membujuk Getty agar mau membayarkan uang tebusan sebesar 2,2 juta dolar.
Beberapa pengacara juga meyakinkan bahwa itu dapat dikurangkan dari pajak.
Sedangkan 1 juta yang lain dipinjamkan oleh Getty, dengan bunga tahunan sebesar 4 persen.
Akhirnya, Paul dibebaskan pada tanggal 15 Desember di tahun yang sama, dalam keadaan kurang gizi, memar, dan kehilangan telinga.
Selama beberapa bulan ia berada di sebuah gua dan disiksa penculik.
Sembilan orang ditangkap atas kasus penculikan tersebut, tetapi hanya dua yang dipenjara, karena yang lain kekurangan bukti.
Dua tahun kemudian, John Paul Getty III menikahi seorang fotografer Jerman.
Pasangan tersebut kemudian pindah ke California, di mana mereka memiliki seorang putra, Balthazar, yang kemudian menjadi aktor.
Ketika kakeknya meninggal pada tahun 1976, Paul tidak memperoleh warisan apapun.
Lalu saat Paul berusia 25 tahun, ia justru mengonsumsi obat bius dan minuman yang menyebabkan stroke.
Itu membuatnya buta sebagian, tidak dapat berbicara dan harus menggunakan kursi roda karena lumpuh.
Sepanjang sisa hidupnya, Paul dirawat oleh ibunya.
Ia meninggal dunia tahun 2011 lalu, saat berusia 54 tahun. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.