Hacker Rusia Diduga Retas Situs Olimpiade Musim Dingin 2018 di Pyeongchang
Sekelompok hacker telah meretas website olimpiade musim dingin 'Winter Olympics' selama upacara pembukaan yang menyebabkan kekacauan.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
Selain itu panitia penyelenggara juga telah menyiapkan para ahli untuk bisa mengantisipasi peretasan yang mungkin saja akan kembali dilakukan oleh para hacker.
"Semua kompetisi berjalan seperti yang direncanakan, dan sistem bekerja pada tingkat yang diharapkan, mitra teknologi kami dan tim pakar TIK kami yang berpengalaman juga berupaya untuk menjaga sistemnya," ujarnya.
"Kami saat ini sedang menyelidiki akar permasalahan dan akan membagikan informasi lebih lanjut, setelah kami memiliki rinciannya," kata dia.
Baca: Pegawai Bandara Juwata Dapat Upah Rp 4 Juta Antar 1 Kg Sabu dari Tarakan Menuju Balikpapan
Pakar keamanan John Hultquist mengatakan kepada wartawan pada awal pekan ini, bahwa olimpiade musim dingin menjadi target yang diinginkan banyak orang.
John mengatakan timnya di firma FireEye, telah melihat peretas Rusia menargetkan kelompok yang terkait dengan olimpade itu, menjelang dimulainya acara yang digelar di Korea Selatan tersebut.
Seorang juru bicara Kementerian negara Beruang Merah itu membantah, bahwa negaranya tidak ada kaitannya dengan serangan apapun.
"Kami tahu bahwa media Barat merencanakan penyelidikan semu atas kaitan 'sidik jari Rusia' dalam serangan peretasan terhadap sumber informasi terkait dengan penyelenggaraan olimpiade musim dingin di Republik Korea."
"Tentu saja, tidak ada bukti yang akan diberikan ke seluruh dunia."
Kendati demikian, masalah teknis tidak berdampak pada tim atlet GB, pada hari pertama bersaing dalam kompetisi.
Pelari kecepatan pendek asal Inggris, Elise Christie (27), lolos ke perempat final lari 500 meter pada Selasa, setelah ia memenangkan balapan pertamanya.