Keracunan Makanan, Remaja Lhokseumawe Pingsan Berhari-hari di Malaysia
Kondisi Wahyuni yang belum sadar diri, sehingga tidak memungkinkan untuk dipulangkan ke Aceh
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Serambi Indonesia Jafaruddin
TRIBUNNEWS.COM, ACEH - Wahyuni (18) remaja asal asal Desa Pusong, Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe hingga, Minggu (18/2/2018) sore masih dalam perawatan di Seulayang, Malaysia, karena masih pingsan karena keracunan makanan, Selasa (13/2/2018).
“Pihak keluarga menghubungi saya kemarin dan melaporkan kejadian tersebut kepada saya. Rencananya ibu korban akan menjemput dan membawa pulang Wahyuni ke Aceh," kata anggota DPD RI asal Aceh H Sudirman alias Haji Uma kepada Serambinews.com.
Namun kondisi Wahyuni yang belum sadar diri, sehingga tidak memungkinkan untuk dipulangkan ke Aceh.
Pihak keluarga, kata Haji Uma, mengaku tidak memiliki cukup uang untuk melunasi biaya perawatan ke pihak rumah sakit.
“Dari pengakuan ibu korban, biaya perawatan Wahyuni untuk satu malam sekitar RM 400 atau sekitar Rp 1,5 juta rupiah dan Wahyuni sudah 5 hari berada di rumah sakit,” ujar Haji Uma.
Baca: Pemerintah Malaysia Dicemooh Soal Iklan Tahun Baru Imlek
Karena tidak memiliki uang cukup untuk menebus biaya rumah sakit, ibu korban meminta Haji Uma untuk membantu kekurangan biaya.
"Lalu, saya berkomunikasi dengan Abu Saba, Ketua Kesatuan Aneuk Nanggroe Aceh (KANA) dan langsung mengutus tim untuk memeriksa info tersebu,” kata Wakil Ketua Panitia Urusan Rumah Tangga (PURT) DPD RI.
Atas permohonan bantuan dari orang tua Wahyuni, Haji Uma berjanji untuk membantu semaksimal mungkin.
Selain itu, Haji Uma juga akan berkoordinasi dengan pihak Dinas Sosial dan BP3TKI Provinsi Aceh untuk kemungkinan dapat membantu proses perawatan lanjutan bagi Wahyuni di Aceh nantinya.
“Saya mengharapkan doa dari masyarakat Aceh agar saudari kita lekas sadar sehingga dapat segera dipulangkan dan menjalani proses untuk berobat di Aceh,” imbau Haji Uma.