Tak Bisa Cari Jodoh Seperti Akun Lainnya, Aplikasi Tinder Dituntut Seorang Wanita Transgender
Ariel mengklaim bahwa dirinya tidak bisa mencari jodoh di Tinder pada area sekitaran Portland karena statusnya sebagai seorang wanita Transgender.
Penulis: Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM - Keterbatasan bertemu dengan orang baru membuat aplikasi kencan dan pencarian jodoh bernama Tinder sangatlah populer layaknya kacang rebus yang laris manis dimusim hujan.
Tinder menjadi jalan keluar mencari jodoh bagi mereka yang jomblo atau sekedar mencari teman untuk ngobrol.
Tinder sendiri sangat mudah digunakan
Untuk menggunakannya, user hanya tinggal menggeser layar ke kanan untuk menyatakan suka pada seseorang dan geser ke kiri untuk menyatakan tak suka kepada seseorang.
Melalui aplikasi ini, mereka yang jomblo dan kesepian bisa dengan mudah berkenalan dengan seseorang.
Tapi sedihnya tak semua orang yang kamu incar match denganmu, bahkan jika sedang malang tak ada seorang pun yang match denganmu.
Hal ini juga lah yang dirasakan seorang bernama Ariel Hawkins.
Menariknya, saking kesalnya dengan Ariel Hawkins pun berencana untuk mengajukan tuntutan kepada Tinder.
Alasan dari tuntutan Ariel pun sederhana.
Ariel mengklaim bahwa dirinya tidak bisa mencari jodoh di Tinder pada area sekitaran Portland karena statusnya sebagai seorang wanita Transgender.
Ariel mengklaim Tinder menolak semua orang transgender dari layanan kencan tersebut.
Melansir dari TMZ, dalam tuntutannya Ariel mengklaim beberapa hari yang lalu dia mengedit profilnya untuk mengungkapkan bahwa dia adalah seorang wanita trans pra-op.
Dia mengatakan bahwa Tinder segera menghapus akunnya karena profilnya tersebut.
Dia mengatakan perusahaan tersebut mengirim emailnya dengan mengatakan bahwa dia melanggar persyaratan layanannya
Hal ini pun membuat Ariel kesal karena Tinder tidak melampirkan peraturan atau persyaratan apa yang telah dilanggar olehnya
Ariel juga mengatakan bahwa pihak Tinder menolak untuk menjelaskan dasar tindakan mereka tersebut.
Karena hal inilah, Ariel berasumsi bahwa dirinya 'ditendang' karena Tinder mencoba untuk menyelamatkan citranya dari kaum LGBT.
"Saya rasa perusahaan itu (Tinder) tidak mengerti orang trans dan mereka tidak menghargai bagaimana kita mewakili diri kita sendiri" ujar Ariel yang yakin Tinder mencoba untuk menghapus keberadaan orang transgender dari aplikasinya.
(Tribunnews.com/ Bobby Wiratama)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.