Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

AS dan Perancis Klaim Tidak Ada Satupun Rudal Mereka yang Bisa Dicegat Suriah

Pentagon mengatakan tidak ada rudal mereka yang berhasil dipatahkan pertahanan udara negara yang dipimpin oleh Bashar al-Assad itu.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in AS dan Perancis Klaim Tidak Ada Satupun Rudal Mereka yang Bisa Dicegat Suriah
grid.id
Serangan rudal AS ke Suriah 

Serangan yang dipimpin AS pada Sabtu kemarin itu terjadi setelah munculnya serangan senjata kimia yang dicurigai dilakukan oleh rezim Suriah di bekas markas pemberontak di Douma, pekan lalu.

Sementara itu, Angkatan Udara Kerajaan Inggris mengatakan empat jet tempur Tornado GR4 juga bergabung dalam operasi itu.

Sedangkan Perancis menyebut pihaknya telah mengerahkan jet tempur Mirage dan Rafale.

Pejabat Perancis menuturkan militernya telah menembakkan setidaknya 12 rudal ke Suriah.

Sebelumnya, Kantor Presiden Perancis Emanuel Macron menyampaikan Angkatan Udara negara itu menembakkan rudal dari jet tempur Mirage dan Rafale.

Pada Jumat lalu, Angkatan Laut AS mengatakan mereka memindahkan kapal rudal-Tomahawks tambahan.

Tomahawks diketahui bisa menimbulkan daya ledak seberat seribu pon di kisaran jarak 900 mil laut (1.667 km).

Berita Rekomendasi

menurut laporan Pentagon pada 2016 lalu, cara kerja Tomahawks dipandu GPS yang memungkinkan untuk melakukan serangan presisi yang sangat akurat terhadap targetnya.

Di sisi lainnya, Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan telah mengerahkan setidaknya empst Royal Air Force (RAF) Tornado GR4 dalam serangan tersebut.

Jet tempur RAF Tornado telah lepas landas dari pangkalan udara Inggris di Akrotiri, Siprus.

Pesawat tempur Tornado, mampu melemparkan bom yang dipandu melalui GPS, kemudian menembakkan rudal-rudal Brimstone dari udara ke darat, membawa rudal Storm seberat 2.860 pon, serta menembakkan rudal dari udara ke udara.

Pada April 2017, AS menargetkan pangkalan udara Suriah, negara yang diduga melakukan serangan senjata mematikan yang dituduhkan diluncurkan oleh rezim Assad terhadap warga sipil di kota Khan Sheikhoun.

Setidaknya 85 orang, termasuk anak-anak, dinyatakan tewas dalam serangan itu.

Pemerintah Assad dan sekutunya, Rusia, telah membantah tudingan tersebut dan menyatakan bahwa isu tersebut bohong.

Sumber: https://www.aljazeera.com/

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas