Kutukan Soal Serangan Udara AS Di Suriah Diklaim Rusia Sebagai Reaksi Dunia
Rusia, sebagai negara pendukung utama Presiden Suriah Basha al-Assad, menyampaikan kecamannya setelah beberapa jam serangan tersebut dilakukan
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Rusia, Perancis, Inggris dan AS, semuanya merupakan anggota tetap Dewan, begitu pula Cina.
Terkait tanggapan pemerintah Rusia mengacu pada serangan itu, muncul setelah Duta Besar Rusia untuk AS, Anatoly Antonov memperingatkan bahwa serangan udara tidak akan dibiarkan tanpa adanya konsekuensi.
Pemerintah Rusia pun menggambarkan keputusan yang diambil AS dan sekutunya itu untuk menargetkan lokasi militer dan penelitian sebagai pembalasan atas dugaan serangan senjata kimia, sebagai bentuk pelanggaran hukum internasional.
Baca: Sekuel Jurassic World Tayang Juni, Ada Dinosaurus Baru dan Kembalinya Aktor Lama
Kepala Komite Urusan Luar Negeri Dewan Federasi Rusia, Konstantin Kosachev mengatakan serangan udara di Suriah merupakan serangan terhadap negara berdaulat tanpa ada dasarnya.
Sementara itu, pemerintahan AS di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump semakin memojokkan Rusia karena dinilai gagal mencegah penggunaan senjata kimia yang dilakukan oleh pemerintah Suriah terhadap warga sipil.
Namun Moscow dan Surah malah menuding negara Barat menggunakan isu 'serangan kimia' pada pekan lalu di Douma, sebagai cara untuk membenarkan terjadinya tindakan militer.
Pada Sabtu lalu Kosachev juga mengkritisi pemilihan waktu serangan udara yang terjadi di Suriah.
Ia menuduh AS dan sekutunya menghalangi penyelidikan oleh Organisasi untuk Larangan Senjata Kimia (OPCW) yang dijadwalkan akan dimulai pada akhir pekan ini.