Putin : Serangan Udara AS Dan Sekutunya Melukai Perdamaian di Suriah
Misi pencari fakta dari organisasi pelarangan senjata kimia (OPCW) akan mengunjungi situs yang dicurigai sebagai tempat serangan gas beracun
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, BEIRUT - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kepada Kanselir Jerman Angela Merkel bahwa Amerika Serikat, Inggris dan Perancis telah melanggar hukum internasional dan menyakiti proses perdamaian di Suriah tatkala meluncurkan serangan udara ke Damaskus.
Kremlin mengatakan pada Selasa (17/4/2018), dalam saluran telepon antara Putin dan Merkel, dibahas upaya damai untuk Suriah yang rusak oleh serangan udara, yang dilaksanakan sebagai pembalasan serangan gas beracun yang dilaporkan terjadi di wilayah kekuasaan pemberontak di Suriah.
Misi pencari fakta dari organisasi pelarangan senjata kimia (OPCW) akan mengunjungi situs yang dicurigai sebagai tempat serangan gas beracun.
Kremlin mengatakan Putin dan Merkel juga mendukung misi OPCW dan harapan untuk dilakukannya penyelidikan menyeluruh.
Presiden Perancis Emmanuel Macron dengan penuh semangat membela keputusannya untuk meluncurkan serangan udara ke Suriah. Demikian ia menanggapi kritik terhadap serangan bersama Perancis, Inggris dan Amerika Serikat.
Baca: Putin: Dunia akan Kacau, Jika negara Barat terus Serang Suriah
Dia berbicara di Parlemen Eropa pada hari Selasa (17/4/2018), dengan sangat emosional menunjukkan tanda-tanda kemarahan dan kadang-kadang hampir berteriak.
Macron menegaskan, "siapa yang tidak marah setiap kali terlihat gambar anak-anak, wanita yang meninggal karena serangan klorin. "
Dia mengatakan AS, Perancis dan Inggris ingin campur tangan dalam "legitimasi, kerangka kerjasama multilateral" untuk melakukan serangan udara secara khusus menargetkan tiga fasilitas senjata kimia tanpa ada jatuhnya korban jiwa." (AP)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.