Korea Utara Akan Berlakukan Zona Waktu Baru
Menurut KCNA, Komite Tetap Majelis Rakyat Tertinggi Korut kemarin telah meluluskan Keputusan tentang Pengubahan Waktu Pyongyang.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, PYONGYANG - Korea Utara akan memberlakukan waktu Pyongyang yang baru setelah tanggal 5 Mei mendatang, yakni menggunakan zona waktu UTC+9 yang lebih dulu 30 menit daripada waktu Pyongyang sekarang.
Demikian dilansir Media resmi Korea Utara (Korut) kemarin Senin (30/4/2018).
Baca: Menaker Ungkap Dua Kebijakan Pemerintah Hadapi Revolusi Industri 4.0
Menurut KCNA, Komite Tetap Majelis Rakyat Tertinggi Korut kemarin telah meluluskan Keputusan tentang Pengubahan Waktu Pyongyang.
Keputusan tersebut menjelaskan, untuk menyatukan waktu standar bagian Utara dan Selatan, Komite Tetap Majelis Rakyat Tertinggi memutuskan untuk memberlakukan waktu standar UTC+9 di garis bujur timur 135 derajat mulai dari 5 Mei mendatang.
Untuk diketahui, sebelumnya pada 2015 lalu, diberitakan Korea Utara akan menetapkan zona waktu baru yaitu 30 menit lebih cepat dari Korea Selatan dan Jepang, demikian kata media pemerintah Korut.
Selama ini tiga negara tersebut memiliki waktu yang sama, yakni sembilan jam lebih dulu dari zona waktu utama dunia atau Greenwich Mean Time (GMT).
Keputusan perubahan zona waktu ini sebagai simbol pembebasan Korea Utara dari pendudukan Jepang pada akhir Perang Dunia II, kata media pemerintah.
Kantor berita resmi Korut, KCNA mengatakan "Aksi penjajahan Jepang yang jahat selama menguasai Korut, sehingga mereka seenaknya mengubah zona waktu".
Sebelum diduduki Jepang pada 1910, zona waktu di wilayah Korea yaitu 8,5 jam lebih dulu dari GMT.
Korea Selatan mengatakan, langkah Korut ini dalam jangka pendek dapat menganggu rintisan kerja sama ekonomi kedua negara di pusat industri Kaesong, Korea Utara.
"Dan dalam jangka panjang, mungkin ada beberapa dampak bagi upaya penyatuan standar kedua pihak," kata pejabat Kementerian Unifikasi, Jeong Joon-Hee.
Setelah Venezuela dan Samoa