Survei Menunjukkan Banyak Perempuan di China Lakukan Operasi Keperawanan Sebelum Nikah
Sebuah survei tentang hubungan dan perkawinan di China menunjukkan fakta yang mencengangkan.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, CHINA - Sebuah survei tentang hubungan dan perkawinan di China menunjukkan fakta yang mencengangkan.
Fakta itu memperlihatkan, kaum wanita muda di sana kehilangan keperawanan mereka sebelum melakukan pernikahan.
Usia rata-rata untuk remaja yang lahir setelah tahun 1995, melakukan hubungan seks untuk pertama kalinya pada usia 17 tahun, menurut laporan Beijing Times.
Survei ini dilakukan oleh pusat penelitian survei sosial Universitas Peking dan sebuah situs web kencan komersial dan mensurvei 80.000 orang di 34 lokasi di seluruh China, termasuk Hong Kong dan Makau.
Baca: Seorang Pelatih Tinju Mutilasi Pacarnya Gara-gara Masalah Keperawanan
Penelitian ini dilakukan selama dua bulan tahun lalu.
Survei ini dilakukan oleh pusat penelitian survei sosial Universitas Peking dan sebuah situs web kencan komersial dan mensurvei 80.000 orang di 34 lokasi di seluruh China, termasuk Hong Kong dan Makau.
Penelitian ini dilakukan selama dua bulan tahun lalu.
Studi ini menunjukkan bahwa usia rata-rata seseorang di Tiongkok untuk menikah adalah pada usia 27 tahun.
Namun usia rata-rata untuk perceraian adalah antara 28 hingga 30 tahun.
Banyaknya tingkat perceraian terjadi di China, alasannya pun beragam, mulai dari perselingkuhan hingga kekecewaan karena istri sudah tidak perawan.
Semakin banyak wanita China yang tidak perawan membuat mereka memutuskan untuk melakukan operasi keperawanan.
Mereka memilih prosedur bedah yang disebut 'restorasi selaput dara'.
Itu adalah sebuah metode yang mengembalikan selaput dara ke kondisinya sebelum robek, yang biasanya terjadi selama kontak seksual pertama.
Akan tetetapi bisa juga selaput dara robek karena melakukan aktivitas olahraga atau melakukan kegiatan berat lainnya.