UEA Bekukan Rekening Sembilan Orang dan Entitas Iran yang Diduga Terhubung Organisasi Teroris
Termasuk masalah terkait program nuklir Iran, perang di Yaman, perang saudara di Suriah, serta perselisihan kedua negara atas pulau Abu Musa.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, ABU DHABI - Otoritas Keamanan dan Komoditas Uni Emirat Arab (UEA) telah memerintahkan lembaganya untuk mengidentifikasi dan membekukan akun serta aset sembilan individu sekaligus entitas Iran yang telah diidentifikasi sebagai teroris.
UEA telah memasukkan pihak-pihak tersebut dalam daftar entitas dan individu yang terindikasi sebagai teroris serta menjadi bagian dari organisasi teroris, menurut kantor berita nasional WAM.
Pada Mei lalu, negara itu menempatkan 9 entitas dan individu itu dalam 9 daftar nama yang dicurigai Pengawal Revolusi Elit Iran, setelah Amerika Serikat (AS) melakukan hal yang sama.
Dilansir dari laman Al Jazeera, Rabu (4/7/2018), hubungan antara UEA dan Iran telah menegang lantaran dipicu berbagai masalah regional.
Termasuk masalah terkait program nuklir Iran, perang di Yaman, perang saudara di Suriah, serta perselisihan kedua negara atas pulau Abu Musa.
UEA mendukung keputusan Presiden AS Donald Trump untuk menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran.
Selain itu negara itu juga mendukung AS tentang permintaan negara adidaya tersebut yang mendesak Iran membuat perubahan secara luas dalam kebijakan luar negerinya atau akan menghadapi sanksi ekonomi dari AS.
"Upaya bersatu (kami) merupakan jalan yang benar bagi Iran utnuk menyadari kesia-siaan serangan dan ekspansi mereka," kata Menteri Urusan Luar Negeri UEA Anwar Gargash dalam cuitan di akun Twitter resminya pada Mei lalu.
Cuitan itu ia tulis beberapa jam setelah pidato kebijakan tentang Iran yang disampaikan oleh Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo.
"Strategi Pompeo membutuhkan kebijaksanaan dan perubahan dari Iran," tegas Gargash.