Tewaskan 64 Orang di Filipina, Topan Mangkhut Hantam China
Topan ini sebelumnya menerjang Filipina dan merenggut setidaknya 64 nyawa serta kerusakan parah di Hongkong.
Penulis: Ria anatasia
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, CHINA - Topan tropis Mangkhut menerjang wilayah selatan China pada Minggu (16/9/2018) malam.
Topan ini sebelumnya menerjang Filipina dan merenggut setidaknya 64 nyawa serta kerusakan parah di Hongkong.
Dilaporkan The Guardian, Minggu (16/9/2018), setidaknya dua orang tewas akibat topan yang menghantam daratan China bagian selatan di kota pesisir Jiangmen, provinsi Guangdong dengan kecepatan angin 100mph (160km/jam).
Televisi Sentral China mengatakan topan Mangkhut, yang Badan Meteorologi China sebut sebagai "Raja Badai", memicu gelombang badai setinggi 3 meter.
Di Guangdong, lebih dari 2,4 juta warga telah dievakuasi. Sekolah-sekolah telah ditutup, jalur kereta api berkecepatan tinggi telah ditangguhkan dan ratusan penerbangan telah dibatalkan.
Baca: Topan Mangkhut terjang Cina Selatan, 2 juta orang dievakuasi
Di provinsi selatan Fujian, ribuan nelayan diminta kembali ke pelabuhan dan menutup segala aktivitas di dekat pantai.
Melanda Filipina
Topan ganas ini menyerang lebih dari 250.000 penduduk dan tewaskan setidaknga 64 orang di pulau Luzon, Filipina.
Korban terbanyak ada di provinsi Benguet, yakni sebanyak 38 orang tewas kebanyakan akibat tanah longsor, 37 lainnya masih menghilang.
Pada hari Minggu, Presiden Filipina Rodrigo Duterte dan pejabat pemerintah pergi ke daerah yang terkena dampak besar di Cagayan.
“Saya berbagi kesedihan dengan mereka yang kehilangan orang yang mereka cintai. Ini adalah apa yang kita sebut peristiwa yang tak terduga," kata Duterte.
Penasehat pemerintah Francis Tolentino mengatakan operasi pencarian dan penyelamatan telah berakhir. Fokus akan beralih ke rehabilitasi dan pemulihan pasokan listrik dan air.
Mangkhut, yang berarti buah manggis dalam bahasa Thailand, merupakan badai ke-15 yang menerjang Filipina tahun ini.
Foto: Topan Mangkhut di China (AP)