Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Prasasti Nihonbashi Ternyata Tulisan Tangan Tokoh Pembaharuan Jepang Jenderal Yoshinobu Tokugawa

Grafir tulisan pada batu pualam di jembatan Nihonbashi, adalah tulisan tangan Shogun ke-15 (Jenderal) Yoshinobu Tokugawa.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Prasasti Nihonbashi Ternyata Tulisan Tangan Tokoh Pembaharuan Jepang Jenderal Yoshinobu Tokugawa
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Prasasti Nihonbashi dalam karakter kanji (kiri) dan dalam karakter hiragana (kanan). 

Jembatan ini berhasil selamat dari gempa besar Kanto pada tahun 1923 dan pemboman-kebakaran AS selama Perang Dunia II.

Arsitek Yorinaka Tsumaki (1859-1916), putra seorang punggawa Keshogunan Tokugawa, mendesain jembatan granit Nihonbashi.

Dia menggunakan batu yang indah bahkan sampai ke bagian bawah jembatan sehingga orang bisa melihatnya saat naik di bawahnya dengan perahu.

Prasasti di jembatan itu ditulis oleh Tokugawa Yoshinobu (1837-1913).

Banyak politisi Jepang bermimpi Tokyo menjadi kota metropolis yang futuristik ketika ia mendengar tentang jalan tol--dibangun selama puncak pertumbuhan ekonomi pascaperang Jepang--yang akan membawanya ke Bandara Haneda dalam 15 menit dan hal ini terealisasi.

Sebuah resolusi pada tahun 1983 menyerukan relokasi jalan tol yang ditinggikan.

Baca: Anggota Yakuza Jepang Mulai Memasuki Pasar Tenaga Kerja Konstruksi

"Pasti ada banyak tempat di Jepang di mana sejarah dan budaya sama seperti Nihonbashi ke Tokyo. Jika tempat-tempat seperti itu direvitalisasi, seluruh area akan diresusitasi," kata Akinori Nagamori (60), kepala staf humas di department store utama Mitsukoshi Ltd. dekat jembatan dan sekretaris jenderal kelompok preservasi.

Berita Rekomendasi

"Saya pikir Nihonbashi akan menjadi langkah pertama dalam gerakan baru menuju pemulihan tempat-tempat sekitarnya," kata dia.

Salah satu proyek masyarakat sekitar adalah mencuci jembatan setiap musim panas sejak tahun 1971.

Biasanya ada sekitar 1.200 peserta, termasuk siswa sekolah dasar dan petugas pemadam kebakaran, yang menembakkan air sungai ke jembatan.

Di masa lalu, bangunan di Nihonbashi dibangun tidak boleh lebih tinggi dari 31 meter.

Saat ini, para pembangun gedung-gedung bertingkat baru merancangnya agar sesuai dengan struktur yang ada.

Sebuah panel pemerintah mempresentasikan proposal pada September 2006 ke Koizumi untuk menempatkan 2 km bagian dari jalan tol Metropolitan Expressway dan membangun taman dan kawasan pejalan kaki di dekat jembatan di tempatnya.

Proyek tersebut menelan biaya 500 miliar yen.

Baca: Sumenep Wilayah Paling Parah Terdampak Gempa di Situbondo

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas