Lebih dari 44 Persen Pekerja Kantoran di Jepang Menolak Ikut Pesta Akhir Tahun Bonenkai
Lebih dari 44 persen (44,2 persen) karyawan kantor memilih tidak ikut dalam pesta akhir tahun Bonenkai.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo di Jepang
TRIBUNNEWS.CO, TOKYO - Awal Desember 2018 ini Mitsubishi Tanabe Pharma Corporation (MTPC) membuat survei terhadap tanggapan masyarakat mengenai Bonenkai, pesta akhir tahun yang dilakukan kalangan pekerja (kantor) di Jepang.
Ternyata lebih dari 44 persen (44,2 persen) tidak mau ikut ke pesta akhir tahun tersebut.
Penelitian dilakukan kepada responden pekerja kantor berusia 20 tahunan sampai dengan 40 tahunan melalui internet terhadap 500 responden.
Sebanyak 15,2 persen responden dengan jelas menyatakan tidak mau berpatisipasi dalam Bonenkai.
Lalu 29 persen menyatakan kalau bisa tidak mau ikut Bonenkai.
Sementara 44,2 persen tidak mau ikut Bonenkai.
Jumlah terbanyak yang tidak ingin ikut ternyata dari kalangan wanita usia 20 tahunan (50 persen).
Sedangkan usia 30 tahunan 48 persen yang tak mau ikut.
Mereka tidak ingin ikut berpartisipasi dengan alasan karena acara itu melelahkan. Ikut Bonenkai dianggap harus menggunakan pikiran.
"Saya ingin minum dengan teman-teman daripada dengan orang sesama di satu kantor," alasan lainnya para karyawan menghindari Bonenkai.
Sementara responden yang ingin berpartisipasi sebanyak 29,6 persen. Sedangkan 26,2 persen menyatakan kalau bisa ikut, mereka akan ikut Bonenkai.
Dari data tersebut Bonenkai semakin banyak tidak disukai karyawan kantor.
Mereka lebih memilih menggunakan uangnya untuk pesta malam akhir tahun dengan teman atau dengan keluarganya.
Baca: Sekretaris Kemenpora Tak Menyangka Mulyana yang Tak Pernah Punya Masalah Malah Ditangkap KPK
Ikut Bonenkai bukan gratis di Jepang walaupun satu kantor. Tiap peserta yang ikut harus bayar mengeluarkan uang sendiri.