Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dampak Perang Dagang dengan AS, Tiongkok Impor Kedelai dai Brasil

Tiongkok telah menggunakan kedelai Brazil untuk mengisi kekosongan impornya, setelah negara itu benar-benar menghentikan pembelian dari AS

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Dampak Perang Dagang dengan AS, Tiongkok Impor Kedelai dai Brasil
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Pekerja menurunkan kedelai impor dari Amerika di toko pengecer, di Jakarta Timur, Rabu (28/8/2013). Harga kedelai impor semakin melambung membuat para pengusaha tahu dan tempe kesulitan dalam menjalankan usahanya. Mahalnya harga kedelai impor ini akibat melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - Tiongkok telah menggunakan kedelai Brazil untuk mengisi kekosongan impornya, setelah negara itu benar-benar menghentikan pembelian komoditas tersebut dari Amerika Serikat (AS).

Negara yang dipimpin oleh Presiden Xi Jinping tersebut biasanya mengimpor sebagian besar kedelainya dari AS.

Terutama kedelai yang digunakan untuk memberi pakan ternak.

Baca: Antar Jenazah Dylan Sahara, Ifan Seventeen: Tunggu Aku Ya, InsyaAllah Kita Ketemu di Surga

Perlu diketahui, AS merupakan penyedia kedelai terbesar kedua sepanjang tahun bagi Tiongkok.

Kemitraan tersebut sebelumnya bernilai USD 12 miliar pada tahun lalu.

Baca: Dituding Tak Berempati atas Duka Ifan Seventeen, Ariel Noah Heran dan Buat Pengakuan Ini

Dikutip dari laman Sputnik News, Selasa (25/12/2018), Tiongkok menaikkan tarif impor AS sebesar 25 persen pada Juli lalu sebagai tanggapan atas penetapan tarif AS untuk barang-barang asal Tiongkok.

BERITA REKOMENDASI

Sejak saat itu, pengimporan kacang kedelai AS untuk Tiongkok menurun drastis dan berhenti total pada November lalu.

Baca: Presiden Donald Trump Buka Kemungkinan Bertemu Erdogan Tahun Depan

Kendati demikian, ada pula permintaan impor yang lebih sedikit dari Tiongkok.

Karena demam babi di kawasan Afrika telah menghancurkan ternak babi dan melemahkan permintaan pakan kedelai untuk hewan-hewan itu.

Tiongkok kemudian mulai kembali membeli barang-barang AS pada awal Desember, setelah mereka mencapai gencatan senjata dalam perang dagang antara kedua negara.

Kendati demikian, AS masih memberlakukan tarif tinggi.


The Wall Street Journal melaporkan bahwa para petani AS kini malah ingin meningkatkan perdagangan mereka dengan Eropa, Timur Tengah dan Afrika Utara.

"Ini jauh dari jaminan bahwa ini akan berhasil," kata Ketua Dewan Ekspor Kedelai AS, Jim Sutter.

Sementara Quartz melaporkan bahwa Tiongkok sebelumnya telah melakukan dua kali pembelian kedelai AS pada Desember.

Pembelian berlangsung sejak gencatan senjata perang dagang diberlakukan, namun kedelai-kedelai itu hingga kini belum diimpor.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas