Tanpa Tiket, Burung Jalak Ini Jadi Penumpang Penerbangan dari Singapura ke London
Burung ikut diterbangkan karena upaya menangkap burung lokal berwarna hitam itu gagal karena ia terus meloncat dari bangku ke bangku penumpang
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, SINGAPURA - Maskapai Singapore Airlines terpaksa membawa penumpang gelap tanpa tiket, seekor burung, dalam penerbangan 14 jam dari Singapore ke London.
Hal itu terpaksa dilakukan Singapore Airlines setelah berbagai upaya menangkap burung lokal berwarna hitam itu gagal karena ia terus meloncat dari bangku ke bangku penumpang.
Apalagi, penangkapan burung itu juga membuat penumpang Singapore Airlines protes karena bulunya berterbangan dan mengganggu penumpang.
Akhirnya, setelah mempertimbangkan kenyamanan penumpang, akhirnya Singapore Airlines membiarkan burung itu terbang bersama penumpang lain di pesawat tersebut.
Dilansir TribunBatam.id dari Coconuts.co, burung jalak atau Javah Mynah itu terbang dengan pesawat Singapore Airlines dengan nomor penerbangan SQ322 pada 7 Januari lalu.
Setelah mendarat di Bandara Heathrow, London dan penumpang turun, barulah burung tersebutr ditangkap oleh pettugas karantina London.
Sebuah video penumpang yang diunggah di media sosial menggambarkan burung tersebut dengan santai bertengger di sandaran kursi penumpang.
Ia terlihat santai dan tidak takut dengan orang, namun langsung melesat terbang ketika prasmugari berusaha menangkapnya.
Kasus burung masuk ke kabin pesawat ini memang bukan yang pertama, namun dipastikan baru kali ini burung yang kerap terlihat bertengger di punggung kerbau itu terbang hingga ke Eropa.
Tahun 2017, penerbangan Delta Airlines tujuan Atlanta berbalik kembali ke Bandara Detroit setelah seekor burung pipit masuk ke kokpit pesawat dan mengacau.
Tahun lalu, seekor burung menghibur penumpang di atas penerbangan Bangkok menuju Doha.
Hingga saat ini belum diketahui, bagaimana burung jalak tersebut bisa masuk ke dalam kabin pesawat Singapore Airlines.
Tapi yang pasti, burung itu bukan milik penumpang dan tidak memiliki tiket. (Tribun Batam/Alfian Zainal)