4 Pisau Dapur Ternyata Bisa Lolos Pemeriksaan Bandara Narita Jepang dan Masuk Pesawat
Bagaimana pisau 20 cm apalagi empat buah bisa lolos dari inspeksi pemeriksaan bahkan lewat X-ray lolos tersebut?
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, JEPANG - Terungkap kini ternyata 4 pisau dapur oleh-oleh dari Jepang sepanjang 20 cm yang dibawa turis Peru di tas jinjingnya bisa lolos pemeriksaan di bandara Narita 21 Januari lalu dan sampai ke dalam pesawat.
"Akibat kejadian tersebut pesawat jadi tertunda sedikit namun akhirnya sang turis Peru bisa pulang dengan pesawatnya tersebut setelah dimintai keterangan oleh petugas keamanan bandara," ungkap sumber Tribunnews.com Kamis ini (24/1/2019).
Bagaimana pisau 20 cm apalagi empat buah bisa lolos dari inspeksi pemeriksaan bahkan lewat X-ray lolos tersebut?
"Ada dua hal. Pertama human error karena petugas Terminal 1 bandara Narita yang memeriksa itu terlalu sibuk kurang perhatikan gambar di monitor. Kesalahan kedua karena kesalahan error mesin yang kebetulan tak mendeteksi benda tersebut," tambahnya.
Setelah ketahuan akhirnya pisau di keluarkan dan disita oleh pihak bandara. Turis tersebut menyerahkannya dengan agak kesal, apa boleh buat daripada dia ditahan tak boleh terbang pulang bukan? Ungkap sumber itu lagi.
Turis Peru itu naik pesawat menuju Meksiko terlebih dulu dan polisi segera dikabari setelah penemuan 4 pisau dapur tersebut.
Namun dari rekaman monitor mesin X-ray tampaknya terekam adanya benda menyerupai pisau tersebut. Dengan demikian ada kemungkinan human error terjadi saat itu yang tidak melihatnya.
Suara alarm mesin pendeteksi memang sengaja dimatikan agar tidak menimbulkan panik masyarakat dan tersangka tidak dipermalukan di muka umum dan semua kegiatan bisa dilakukan dengan lancar. Itulah sebabnya mata dan logika petugas serta interaksi aktif sangat dibutuhkan oleh semua petugas di bandara, ungkapnya lebih lanjut.
Masih terus diselidiki polisi insiden tersebut dengan menanyakan ke petugas lapangan saat itu, melihat kamera CCTV serta menanyakan ke produsen pembuat pabrik mesin X-ray tersebut untuk melihat berbagai kemungkinan yang ada.