Amerika Serikat Tarik Beberapa Diplomatnya Dari Venezuela
Pernyataan tersebut disampaikan Kedutaan Besar AS untuk Venezuela di kota Caracas.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, CARACAS - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) telah memerintahkan staf di Venezuela untuk meninggalkan negara itu dan mendesak warga AS yang berada di sana agar mempertimbangkan kembali keputusan mereka.
Pernyataan tersebut disampaikan Kedutaan Besar AS untuk Venezuela di kota Caracas.
Perlu diketahui, pada hari Rabu lalu, hubungan memanas antara Venezuela dan AS dimulai setelah pengakuan AS terhadap Juan Guaido sebagai Presiden Sementara Venezuela.
Presiden Venezuela Nicolas Maduro pun marah dan memberikan waktu 72 jam kepada seluruh staf diplomatik AS untuk segera meninggalkan negara itu.
Dikutip dari laman Sputnik News, Jumat (25/1/2019), pada hari berikutnya, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo kemudian mengatakan di depan Organisasi Negara-negara Amerika bahwa AS tidak lagi mengakui Maduro sebagai pemimpin sah Venezuela.
Baca: Rusia, Cina dan Turki tuding kekuatan asing berupaya merebut kekuasaan kepemimpinan di Venezuela
Para diplomat AS pun tidak diwajibkan untuk mematuhi perintah Maduro.
Langkah tersebut menyusul protes keras yang berlangsung selama berhari-hari dan memicu tindak kekerasan lebih lanjut.
Termasuk pembakaran terhadap kantor pusat partai regional Partai Persatuan Sosialis Venezuela (PSUV) yang menaungi Maduro di kota Maturin.
Setidaknya dua orang dinyatakan tewas dalam kerusuhan pada hari Rabu lalu.
Polisi dan pengawal nasional Venezuela juga mengeluarkan gas air mata untuk membubarkan massa.
Di tengah protes oposisi, demonstrasi pro-Maduro juga digelar.
Pengamat politik negara itu mengatakan bahwa setidaknya massa yang mengikuti aksi demo itu memiliki jumlah yang sama dengan massa oposisi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.