Sebut Pelaku Bom Asal Indonesia, Wiranto Minta Otoritas Filipina Tak Sampaikan Klaim Sepihak
Wiranto pun meminta masyarakat Indonesia di dalam negeri tak mudah tersulut pernyataan sepihak dari otoritas Filipina.
Penulis: Rizal Bomantama
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan menyesalkan klaim sepihak yang dilakukan otoritas Filipina yang menyebut ada pasangan WNI (warga negara Indonesia) yang menjadi pelaku bom bunuh diri di Katedral Jolo, Provinsi Sulu, Filipina.
Wiranto mengatakan bahwa pihak Filipina yang memiliki otoritas mengurus masalah terorisme juga masih menyelidiki pelaku-pelaku bom bunuh diri yang dilakukan tanggal 27 Januari 2019 lalu.
“Itu kan masih klaim sepihak, otoritas Filipina sendiri masih melakukan penyelidikan dan memastikan siapa pelakunya, masih banyak kemungkinan, jangan buru-buru memvonis bahwa yang melakukan itu orang Indonesia,” tegasnya ditemui di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Senin (4/2/2019).
Wiranto pun meminta masyarakat Indonesia di dalam negeri tak mudah tersulut pernyataan sepihak dari otoritas Filipina.
Baca: Militer Filipina Baku Tembak dengan Gerilyawan, 8 Tewas
Ia menyampaikan bahwa kini BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) dan Kementerian Luar Negeri terus mengusut isu tersebut.
Bahkan menurut Wiranto kedua institusi itu akan segera mengirim personelnya ke Filipina untuk mengetahui secara pasti duduk perkaranya.
“Kita tunggu saja karena BNPT dan Kemenlu sedang melakukan penyelidikan dan penjajakan, bahkan keduanya akan mengirim orang ke sana untuk mengetahui duduk perkaranya sebenarnya seperti apa,” pungkasnya.
Sebelumnya Menteri Dalam Negeri Filipina Eduardo Ano menyatakan keyakinannya bahwa pelaku bom bunuh diri bernama Abu Huda berasal dari Indonesia.