Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Krisis Venezuela Kian Parah: Listrik Padam, Rakyatnya Kelaparan, Penjarahan Merajalela

Pemerintah Venezuela memerintahkan sekolah dan toko tetap tutup pada Senin (12/03) seiring pemadaman listrik berlanjut pada hari kelima.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Krisis Venezuela Kian Parah: Listrik Padam, Rakyatnya Kelaparan, Penjarahan Merajalela
Sputnik News
Pemerintahan Venezuela sebut Perang Energi Amerika Serikat menjadi dalang pemadaman listrik pada 21 dari 23 negara bagian Venezuela. 

Dan bukan hanya keamanan pangan dan layanan kesehatan yang hancur berantakan, bahkan memakamkan seseorang telah menjadi hampir tidak mungkin.

Anak laki-laki Maria Errazo tewas dibunuh di daerah kumuh tempatnya tinggal pada Kamis lalu, ketika pemadaman pertama kali terjadi. Sejak itu, jasadnya disimpan di kamar mayat Bello Monte.

Dengan kebanyakan kantor pemerintah tutup sejak Kamis siang, Errazo belum bisa mendapatkan dokumen yang dibutuhkan untuk melihat jasad anaknya atau melepasnya untuk dimakamkan.

Dan karena segelintir kantor yang buka tidak dapat mencetak atau terhubung ke internet, perempuan itu juga belum menerima konfirmasi resmi tentang bagaimana anaknya terbunuh.

Seorang pegawai toserba meninjau kerusakan di sebuah toko yang dijarah di Caracas.
Seorang pegawai toserba meninjau kerusakan di sebuah toko yang dijarah di Caracas. ()

Tapi bahkan jika Errazo bisa membawa anaknya pulang, ia tidak mampu membayar pemakamannya. Hiperinflasi yang tak terkendali di Venezuela telah menghapus nilai sedikit tabungan yang ia punya dalam Bolivar.

"Kita tidak punya uang," katanya dengan tegar, tentang ketidakmampuannya untuk memakamkan anaknya sendiri. Bank-bank tutup dan hampir tidak ada jaringan telepon seluler.

"Saya bahkan tidak bisa menelepon untuk berusaha menemukan solusi," ujarnya.

Sejumlah toserba dijarah selama pemadaman listrik yang terus berlanjut.
Sejumlah toserba dijarah selama pemadaman listrik yang terus berlanjut. ()
Berita Rekomendasi

Ketika malam tiba, kami mendapat informasi bahwa toserba yang kami kunjungi di pagi harinya sedang dijarah.

Kami buru-buru ke sana, tiba tepat waktu untuk menyaksikan puluhan warga lokal ditahan dan ibu, istri, dan anak mereka histeris dengan amarah pada Garda Nasional.

"Kami harus bagaimana?" teriak seorang perempuan kepada petugas. "Cucu kami sekarat karena kelaparan."

Sumber: BBC Indonesia
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas