Kisah Kepahlawanan Abdul Aziz, Lelaki yang Kejar Teroris Penembak Masjid Selandia Baru
Aziz menegaskan Tarrant adalah seorang pengecut yang tidak punya belas kasihan karena menembaki orang tengah menunaikan ibadah.
Editor: Hendra Gunawan
Tujuh orang dilaporkan tewas di Masjid Linwood dengan korban paling banyak, 41 orang, berada di Masjid Al Noor. Adapun sisanya ditemukan di jalan. Imam Linwood Latef Alabi memuji Aziz sebagai pahlawan.
Baca: Ma’ruf: Saya Tidak Muda Lagi, Tetapi Siap Bekerja!
"Jika saja Aziz tidak mengalihkan perhatiannya, mungkin kami semua sudah mati. Dia menyelamatkan kami," pujinya.
Namun Aziz tidak ingin jika dirinya disebut pahlawan. Dia menjelaskan dia melakukannya atas dasar kemanusiaan.
"Jika bukan saya, mungkin orang lain bakal melakukannya," tambahnya. Pria asal Afghanistan itu sempat ditangkap polisi yang mengiranya sebagai Tarrant.
Namun dilepaskan setelah mereka langsung mengetahui yang sebenarnya.
Aziz menegaskan Tarrant adalah seorang pengecut yang tidak punya belas kasihan karena menembaki orang tengah menunaikan ibadah.
Sebelumnya dengan mengenakan pakaian militer, Tarrant membawa senapan serbu serta shotgun, dan menyerang jemaah Masjid Al Noor dan Linwood.
Dilaporkan 49 orang tewas, dengan 41 di antaranya ditemukan di Masjid Al Noor, ketika jemaah tengah melaksanakan Shalat Jumat.
Dalam manifestonya, Tarrant yang merupakan warga Australia menyatakan aksi itu dia lakukan sebagai wujud membela kulit putih dari "penjajah".
Pria 28 tahun itu yang diadili dengan dakwaan melancarkan aksi teror tersebut mengaku sudah merencanakan menyerang Christchurch sejak tiga bulan lalu. (Ardi Priyatno Utomo)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Abdul Aziz, Pahlawan yang Kejar Teroris Penembak Masjid Selandia Baru",