Pimpinan NTJ Sekaligus Otak Bom Paskah di Sri Lanka Dikabarkan Tewas
Pemimpin kelompok militan yang melakukan serangkaian pemboman saat Minggu Paskah dilaporkan tewas dalam ledakan di sebuah Hotel.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, KOLOMBO - Pemimpin kelompok militan yang melakukan serangkaian pemboman saat Minggu Paskah dilaporkan tewas dalam ledakan di sebuah Hotel.
Polisi mengatakan dalam akun Twitter-nya bahwa Mohamed Zahran, pemimpin kelompok militan lokal, National Thowheed Jama'ath (NTJ) telah tewas di satu hotel.
Dia termasuk satu dari sembilan pelaku bom bunuh diri.
Baca: Inilah Ramalan Zodiak Cinta Besok Sabtu 27 April 2019 Leo Kesepian, Libra Bertengkar
"Zahran tewas dalam serangan di Hotel Shangri-La, salah satu dari enam hotel dan gereja yang ditargetkan dalam serangan yang menewaskan setidaknya 250 orang," kata para pejabat Jumat (26/4/2019).
Polisi juga mengatakan mereka telah menangkap orang kedua dari kelompok militan tersebut.
Pelatihan senjata telah dilakukan di luar negeri dan di beberapa lokasi di provinsi timur Sri Lanka.
Polisi menambahkan kendaraan yang digunakan dalam serangan itu dibeli dari dealer mobil di Kadawatha, pinggiran kota Kolombo.
Polisi juga menangkap seorang operator dari sebuah pabrik tembaga sehubungan dengan aksi pemboman.
Baca: PM Morrison Kecam Rencana Pemda Sulap Area Bom Bali Menjadi Restoran
Ia diduga telah membantu membuat alat peledak.
Dikutip dari One India, ISIS telah mengklaim bertanggung jawab atas pengeboman di Kolombo, tetapi penyelidik Sri Lanka tetap mengawasi peran kelompok radikal, National Thowheeth Jamaath (NJT).
NJT sebuah kelompok Islam radikal muncul pada tahun 2015.
Kelompok tersebut dipimpin Mohammad Mohammed Zaharan.
Dia adalah seorang Islamis radikal yang dikenal dan dituduh menebar kebencian di platform online.
Setelah menghabiskan waktu di India dan Sri Lanka, ia berada di bawah pengawasan badan intelijen kedua negara.
Pemerintah mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka telah menangkap lebih dari 50 orang sehubungan dengan serangan itu, semuanya adalah orang Sri Lanka.
Dinas keamanan telah menangkap 24 tersangka dalam beberapa jam setelah pengeboman, menunjukkan pemerintah tahu di mana anggota kunci NJT dapat ditemukan.(AP)