Narkoba Berusia 1.000 Tahun Ditemukan Arkeolog dari Gua di Amerika Selatan
Tim arkeolog internasional menemukan Narkoba berusia ribuan tahun di satu goa yang berada di Amerika Selatan.
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, SUCRE - Narkoba berusia ribuan tahun ditemukan di satu gua yang berada di Amerika Selatan.
Narkoba kuno tersebut ditemukan tim arkeolog internasional ketika sedang melakukan penelitian di gua tempat penemuan.
Tim peneliti internasional tersebut sedang melakukan pencarian jejak permukiman purba di Bolivia ketika mereka sampai di sebuah situs yang ternyata menyimpan sejumlah artefak menarik.
Baca: Elza Syarief: Uang Tak Sebanding dengan Nyawa Petugas KPPS yang Meninggal
Dilansir London Evening Standard, Rabu (8/5/2019), artefak yang ditemukan di antaranya tas yang terbuat dari tiga moncong rubah, kemudian pipa yang digunakan untuk merokok.
Lalu sejumlah zat psikotropika termasuk di antaranya kokain dan kemungkinan jamur ajaib.
Jose Capriles dari Universitas Penn State menyatakan penemuan zat psikotropika itu merupakan yang terbesar dari satu situs penggalian di Amerika Selatan.
Capriles menjelaskan, mereka sudah mengetahui kalau psikotropika berperan penting dalam kegiatan spiritual dan keagamaan di masyarakat Andes kuno.
Baca: Respons Prabowo, Jusuf Kalla, dan Sandiaga Terkait Kasus Bachtiar Nasir, Begini Penjelasan Polri
"Namun, kami sama sekali tidak mengetahui orang-orang ini bisa menggunakan berbagai senyawa. Bahkan mungkin menggabungkannya," ulas asisten profesor Antropologi itu.
Berdasarkan pemeriksaan radiokarbon, diketahui item itu berusia 1.000 tahun.
Sampel di dalam tas menunjukkan kokain, jejak DMT atau dimetiltriptamin, serta substansi psikedelik seperti jamur.
Capriles mengatakan shaman merupakan ritual yang menggunakan tanaman untuk digunakan dalam kegiatan spiritual.
Seperti berhubungan dengan leluhur yang hidup di dunia lain.
"Ada kemungkinan dukun empunya kantong ini mengonsumsi banyak tanaman berbeda untuk menghasilkan efek berbeda atau memperpanjang masa halusinasi," terang Capriles.
Baca: Seorang Pria di India Tewas Diterkam Macan Tutul Ketika Sedang Buang Air Besar
Yang membuat arkeolog terkejut adalah tidak ada satu pun bahan dalam "bungkus ritual" berasal dari daerah yang mereka tinggali.
Secara spesifik, Capriles menuturkan tidak ada satu pun psikotropika berasal dari tanaman yang ditanam di kawasan Anders.
Baca: Dampak Mahalnya Tiket Pesawat, Minat Mudik dengan Bus Diprediksi Meningkat
Hal tersebut menimbulkan spekukasi mereka melakukan pertukaran dengan pihak lain atau mencari sendiri tanaman tersebut.
"Penemuan ini mengingatkan kami bahwa masyarakat kuno sudah mengetahui khasiat tanaman itu menggunakannya untuk medis atau ritual keagamaan," papar dia.
Penelitian yang mendapat dukungan dari National Geographic Society dipublikasikan di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences pada 6 Mei lalu.
Penulis : Ardi Priyatno Utomo
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Arkeolog Temukan Narkoba Berusia 1.000 Tahun di Goa Amerika Selatan
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.