Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Indonesia Sampaikan Komitmennya Terhadap Penanggulangan Resiko Bencana dalam GDPRR di Swiss

"Kita memahami bahwa tidak ada satu pun negara yang dapat menghadapi sendiri dampak bencana,” kata Kalla

Penulis: Gita Irawan
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Indonesia Sampaikan Komitmennya Terhadap Penanggulangan Resiko Bencana dalam GDPRR di Swiss
Dok. BNPB
Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla pada Pertemuan Global Pengurangan Risiko Bencana pada Kamis (16/5/2019) di Centre International de Conférences Genève, Jenewa, Swiss 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyampaikan saat ini pemerintah Indonesia terus berkomitmen tinggi terhadap kerja sama internasional dalam penanggulangan bencana, khususnya pengurangan risiko bencana (PRB).

Hal tersebut sebagaimana disampaikan oleh Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla pada Pertemuan Global Pengurangan Risiko Bencana pada Kamis (16/5/2019) di Centre International de Conférences Genève, Jenewa, Swiss.

Baca: Foto-foto Kejutan untuk Jusuf Kalla di Swiss : Kue Ulang Tahun di Lorong Hingga Disuapi Ibu Mufidah

Dalam pertemuan tersebut Kalla menyampaikan bahwa kerja sama tersebut tidak hanya dalam lingkup kawasan tetapi juga global.

Hal itu sebagaimana disampaikan Sutopo melalui keterangan tertulis yang diterima Tribunnews.com pada Kamis (16/5/2019).

"Kita memahami bahwa tidak ada satu pun negara yang dapat menghadapi sendiri dampak bencana,” kata Kalla di hadapan para delegasi internasional.

Kalla menambahkan, Indonesia percaya bahwa kerja sama internasional memainkan peran sangat penting dalam penanggulangan bencana.

Berita Rekomendasi

Secara khusus Kalla mengingatkan kembali kepada para delegasi pada Pertemuan Global Pengurangan Risiko Bencana (PRB) atau GDPRR bahwa Indonesia siap dan berkomitmen untuk mendukung perwujudan kerja sama internasional dalam PRB.

“Indonesia bersedia untuk menjajaki kemungkinan kerja sama di bidang riset, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta peningkatan kapasitas masyarakat lokal dalam menghadapi fenomena lama yang berulang. Kami yakin bahwa multilateralisme tetap memainkan peranan penting dalam upaya bersama dalam memperkuat upaya pengurangan risiko bencana,” tambah Kalla.

Kalla juga menyampaikan bahwa pengelolaan risiko bencana menjadi prioritas Indonesia pada tingkat lokal maupun nasional yang juga telah secara konkret ditegaskan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo untuk memperkuat kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana.

Dalam hal ini, Kalla menyinggung pendekatan penta helix di mana pemerintah, akademisi, tokoh masyarakat, dunia usaha dan masyarakat bersinergi dalam penanggulangan bencana.

Pada akhir pernyataannya, Kalla memberikan apresiasi dan penghargaan atas solidaritas masyarakat internasional yang diberikan kepada Indonesia saat terjadi bencana di Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tengah, dan dua provinsi di dekat Selat Sunda.

"Solidaritas tersebut bermakna bukti nyata suatu komitmen dalam dukungan PRB sebagaimana telah menjadi jiwa Kerangka Sendai," kata Kalla.

Kalla juga memaparkan contoh konkret kerja sama tersebut seperti program bersama di bidang peningkatan kapasitas, khususnya melalui mekanisme triangular dan Kerja Sama Selatan-Selatan.

Menurut Sutopo, dalam hal tersebut, Indonesia telah menjalin kerja sama dengan beberapa negara yaitu Fiji, India, Selandia Baru, Australia, Korea Selatan, Jepang, Swiss, Amerika Serikat, dan negara-negara ASEAN.

Di samping itu, menurut Sutopo, Indonesia juga aktif dalam berbagi pengalaman serta praktik baik kepada ASEAN dan Uni Eropa serta keterlibatan Indonesia dalam latihan gabungan bersama negara-negara ASEAN, khususnya di bawah skema Simulasi Tanggap Darurat Bencana di kawasan ASEAN atau Ardex.

Sutopo mengatakan, pada 2018 lalu, Indonesia sukses dalam penyelenggaraan Ardex-18 yang berfokus pada penanganan bahan kimia berbahaya pascabencana gempa dan tsunami di Cilegon, Banten.

Baca: Alur Cerita Konflik Hanura Hingga OSO-Wiranto Saling Menyalahkan soal Turunnya Perolehan Suara

Sutopo mengatakan, GPDRR merupakan forum dua tahunan yang menjadi salah satu forum utama bagi multipihak untuk berkomitmen mengurangi risiko bencana dan membangun ketahanan masyarakat dan bangsa.

"Selain itu, pertemuan ini sebagai ajang bagi masyarakat internasional untuk meninjau perkembangan dalam pelaksanaan Sendai Framework for Disaster Risk Reduction, yang diadopsi pada tahun 2015," kata Sutopo.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas