Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

15 Warga Jepang Ditangkap di Thailand Terkait Kasus Penipuan Menyasar Lansia

Sebanyak 15 warga Jepang ditangkap polisi Thailand. Mereka akhirnya tiba di Bandara Haneda Jepang, Jumat (24/5/2019).

Editor: Dewi Agustina
zoom-in 15 Warga Jepang Ditangkap di Thailand Terkait Kasus Penipuan Menyasar Lansia
Sankei
Para penipu asal Jepang mendarat di Bandara Haneda Jepang, Jumat (24/5/2019). 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sebanyak 15 warga Jepang ditangkap polisi Thailand. Mereka akhirnya tiba di Bandara Haneda Jepang, Jumat (24/5/2019).

"Kelompok tersebut dikelola kalangan mafia Jepang (yakuza). Namun mereka kebanyakan orang yang terlibat utang besar lalu kabur ke Thailand," ungkap sumber Tribunnews.com, Sabtu (25/5/2019).

Kasusnya berawal dari laporan pemilik rumah di Thailand di sekitar Pantai Pattaya Bangkok.

Pemilik rumah merasa curiga dengan banyaknya orang dan juga telepon di tempat itu.

Bulan Maret 2019 polisi Thailand menggerebek rumah tersebut dan terbongkarlah semua kegiatan mereka yang biasa disebut Kakeko (orang yang menelepon orang lain untuk penipuan).

Baca: Said Minta Maaf kepada Polri, Mengaku Khilaf Ikut Sebarkan Berita Hoax Ada Anggota Brimob dari Cina

Mereka menggunakan telepon IP, komputer pribadi, dan lainnya. Semuanya disita pihak polisi Thailand.

Berita Rekomendasi

Ini dalah sindikat dan kelompok besar yang pertama kali ditangkap pihak polisi Thailand dan juga polisi Jepang menghadapi kasus besar seperti ini dari luar Jepang.

Para penipu asal Jepang mendarat di Bandara Haneda Jepang, Jumat (24/5/2019).
Para penipu asal Jepang mendarat di Bandara Haneda Jepang, Jumat (24/5/2019). (Sankei)

12 di antara 15 orang tempat tinggal permanen berada di Kyushu dan Okinawa, dan diyakini bahwa mereka telah menumpuk utang saat hidup di sana. Itulah sebabnya ikut ke dalam kelompok tersebut.

"Mereka telah terima sumbangan dari yakuza dan membayarkan utangnya," ujar sumber Tribunnews.

Makanan disimpan di pusat kontrol di Thailand, dan barang-barang berharga seperti paspor dimasukkan ke dalam brankas yang hanya bisa dibuka oleh beberapa anggota utama kelompok tersebut untuk menghindari agar tidak bisa kabur dari Thailand.

Baca: Istri Ketua KPU Cianjur Minta Maaf, Pengakuannya Disekap OTK Ternyata Cuma Rekayasa

Kelompok pemalsuan dan usaha transfer para penipu tersebut dipindahkan ke luar Jepang sejak 10 tahun lalu.

Kasus ini jarang terjadi dan penangkapan ramai-ramai penjahat dari luar Jepang ini yang pertama kalinya terjadi di Jepang.

Info lengkap mengenai Yakuza dapat dibaca di www.yakuza.in.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas