Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dokter Menyatakan Meninggal Setelah Keluarga Kehabisan Uang, Tapi Saat Mau Dikubur Hidup Lagi

seorang pria di Uttar Pradesh, India, yang dinyatakan meninggal oleh dokter di rumah sakit dilaporkan bangun kembali ketika hendak dikubur.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Dokter Menyatakan Meninggal Setelah Keluarga Kehabisan Uang, Tapi Saat Mau Dikubur Hidup Lagi
surya.co.id/istimewa
ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, LUCKNOW - Seorang pria di Uttar Pradesh, India, yang dinyatakan meninggal oleh dokter di rumah sakit dilaporkan bangun kembali ketika hendak dikubur.

Para kerabat dari pria yang diidentifikasi bernama Mohamad Furqan itu mempersiapkan untuk upacara penguburan ketika jenazahnya tiba Senin waktu setempat (1/7/2019).

Diwartakan Gulf News Selasa (2/7/2019), isak tangis langsung terdengar begitu ambulans yang membawa jenazah Furqan tiba.

Liang lahatnya untuknya pun digali. Berdasarkan pemberitaan media India, jenazahnya kemudian dipersiapkan untuk dikubur.

Di tengah persiapan itulah, kerabat mulai melihat ada gerakan di jenazah Furqan.

Baca: Tak Dicurigai, Intel Polisi ini Telah 3 Hari Pantau Rumah Terduga Teroris, Ajak Warga Mancing

Kakak Furqan, Irfan kepada Times of India menuturkan, adiknya itu mengalami kecelakaan di Sultanpur Road pada 21 Juni, dan harus mendapat peralatan penunjang hidup.

"Ketika kami membawanya pulang, salah satu kerabat melihat Furqan masih bernapas. Ada juga yang melihatnya bergerak. Kami segera membawanya ke rumah sakit," terangnya.

Berita Rekomendasi

Di Rumah Sakit Dr Ram Manohar Lohia Combined, dokter melihat pemuda 20 tahun itu ternyata masih hidup, dan segera memasangkan oksigen kepadanya.

Namun karena keterbatasan ventilator, Furqan segera dilarikan ke sebuah rumah sakit swasta berfasilitas lengkap yang berada di kawasan Indira Nagar.

Dokter Ashok Nirala yang menangani mengatakan, Furqan sejatinya berada dalam kondisinya kritis.

Namun untungnya, dia tidak mengalami mati batang otak.

Baca: Aldwin Rahadian Tolak Jadi Pengacara Galih Ginanjar: Saya Enggak Memungkinkan Lah

"Kami masih merasakan tekanan darah, denyut nadi, dan refleksnya masih bagus. Saat ini, kami terus menanganinya dengan bantuan ventilator," ujar Nirala.

Irfan melanjutkan ketika adiknya masih dirawat di Niralanagar, rumah sakit sudah mematok biaya tinggi hingga 700.000 rupee, sekitar Rp 143,4 juta.

"Ketika kami memberitahukan kepada rumah sakit sudah kehabiskan uang, mereka langsung mendeklarasikan Furqan sudah meninggal pada Senin," keluhnya.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas