Pasar Makanan Tradisional Jepang di Kitakyushu, Nikmat Rasanya Tapi Tidak Mahal
Pasar Tanga dibuka pada awal periode Taisho (sekitar 1913-1914) dan merupakan pasar historis yang sangat dicintai oleh penduduk setempat.
Editor: Dewi Agustina
![Pasar Makanan Tradisional Jepang di Kitakyushu, Nikmat Rasanya Tapi Tidak Mahal](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pasar-tradisional-jepang-dengan-harga-murah.jpg)
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Tanga adalah sebuah pasar tradisional di daerah Kitakyushu, Jepang. Pasar ini sering disebut sebagai dapurnya orang Kitakyushu.
Dengan panjang sedikitnya 180 meter terdiri dari 120 toko makanan. Mulai dari makanan laut, makanan tradisional Jepang, sayur, buah dan sebagainya.
Kalangan ibu-ibu suka ke pasar ini karena sangat menarik, makanannya yang enak tetapi juga tidak mahal.
Misalnya saja satu ekor unagi yang sudah jadi tinggal disantap (tanpa nasi) hanya dengan harga 1.500 yen.
Padahal di tempat lain paling murah 3.000 yen untuk unagi yang sama tanpa nasi.
Beli unagi, yang merupakan makanan mahal dan mewah di Jepang, lalu beli nasi saja di toko sebelahnya, menikmati di sebuah toko di Tenga market di tingungan jalanan toko (shotengai), disebut Daigakudo, dengan minuman jus ume(plum), terasa sangat nikmat dan merakyat di tengah banyak orang belanja terutama kalangan ibu-ibu.
![Pasar tradisional Jepang yang menjual harga murah untuk makanan sehari-hari.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pasar-tradisional-jepang-dengan-harga-murah.jpg)
Pasar tersebut dibuka pada awal periode Taisho (sekitar 1913-1914) dan merupakan pasar historis yang sangat dicintai oleh penduduk setempat.
Perkembangannya dimulai saat kapal-kapal berkumpul menyusuri Sungai Kamigoku yang berdekatan dengan pasar.
Setelah perang, pasar ini menjadi makmur sebagai pasar yang menyediakan dan menjual ikan segar, sayuran, buah-buahan dan produk-produk segar lainnya.
Saat ini, selain makanan segar, ada vendor yang menjual makanan olahan, daging, makanan kering, gula, teh, minuman keras, bahkan sebuah supermarket 24 jam.
Baca: Breaking News: Densus 88 Geledah Satu Rumah di Bandar Lampung, Diduga Terkait Bom
Baca: Aksi Bejat Guru Ngaji Cabuli 7 Bocah Perempuan di Jakarta Terbongkar, Korban Mengeluh Sakit saat BAK
Baca: Angin Kencang di Kota Batu, Seorang Meninggal, 550 Warga Mengungsi
Selain makanan hebat yang disiapkan oleh koki profesional menggunakan bahan-bahan segar, daerah ini memiliki suasana Showa Retro (Budaya periode pasca-perang dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi), yang menarik banyak wisatawan.
Ada makanan terkenal Kitakyushu seperti makanan Nukamiso (pasta dedak beras asin), daging sapi Kokuragyu, Fugu (ikan kembung), dan rebung dari Ouma.
Pada tanggal 1 setiap bulan, pasar ini menyelenggarakan Shokushisai (festival makanan) di mana banyak makanan akan ditampilkan dan dijual, dan banyak toko yang menawarkan diskon.
![Pintu masuk Tanga Market di Kitakyushu Jepang.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pasar-tradisional-jepang-dengan-harga-murah-_1.jpg)
Ada banyak restoran di pasar di mana pengunjung dapat mencoba cita rasa lokal, seperti sushi, Oden (masakan rebusan), Mie Udon Teuchi, Mie goreng yakisoba, Okonomiyaki (kue tipis dan datar tanpa pemanis yang digoreng dengan berbagai bahan), serta makanan lengkap.
Di tengah-tengah pasar terdapat Aula Daigakudo yang dibuat bekerja sama dengan Universitas Kitakyushu yang merupakan tempat berbagai acara berlangsung.
Beberapa acara di aula ini meliputi musik, drama, dan pameran seni.
Aksesnya hanya 15 menit jalan kaki dari stasiun kereta api JR Kokura lewat Shotengai Kyomachi dan Uomachi.
Atau 10 menit jalan dari Benteng Kokura dan jalan di tepian Sungai Kitakyushi.