Markas Besar Yakuza Jepang Kudokai Telah Dijual Selasa Ini ke Pihak Lain
Kantor markas geng Kudokai yang ditunjuk (ditandai) sebagai Yakuza yang berbahaya secara resmi telah menandatangani kontrak penjualan pada tanggal 12
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kontrak penjualan markas besar mafia Jepang (yakuza) terbesar di selatan, Kudokai, telah dilakukan Selasa ini (12/11/2019) dari Kudokai ke pihak yang mewakili yaitu pihak pemda Kitakyushu.
"Minggu lalu bos-bos Kudokai telah setuju penjualan markas besarnya dan hari ini (12/11/2019) dilakukan transaksi jual belinya," papar sumber Tribunnews.com Selasa ini (12/11/2019).
Kantor markas geng Kudokai yang ditunjuk (ditandai) sebagai Yakuza yang berbahaya secara resmi telah menandatangani kontrak penjualan pada tanggal 12 November 2019 ini.
Pekerjaan pembongkaran gedung akan dimulai pada tanggal 15 November 2019.
Pada bulan Desember 2018, kantor pusat Kudokai disita oleh Kota Kitakyushu karena alasan tidak membayar pajak properti.
Pada bulan September, diputuskan bahwa Pusat Promosi Kampanye Kekerasan dan Pengusiran Fukuoka akan membelinya seharga 100 juta yen dan menjualnya kepada perusahaan swasta yang ditengahi oleh pemda kota setelah pembongkaran.
Satoshi Nomura, bos utama Kudokai minggu lalu telah menandatangani perjanjian tersebut.
Dari nilai jual beli 100 juta yen, 40 juta yen, tidak termasuk biaya pembongkaran, akan digunakan untuk mengkompensasi korban insiden (pembunuhan dan penusukan) yang melibatkan Kudokai.
"Ada kemungkinan penggantian kepada korban meningkat menjadi sekitar 83 juta yen sehingga pihak Kudokai paling menerima sekitar 10 juta yen saja pada akhirnya (bersih)," tambahnya lagi.
Info lengkap yakuza dapat dibaca di www.yakuza.in