Perbandingan Pemakzulan Donald Trump dan 3 Presiden AS Lain Serta Dampaknya pada Pemilu Selanjutnya
Perbandingan Pemakzulan Donald Trump dan 3 Presiden AS Lain serta Dampaknya pada Pemilu Selanjutnya
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
Hasil: Tujuh anggota Republik keluar partai mereka dan Senat membebaskan Johnson dengan satu kali voting suara atas tiga tuduhan.
Partai Republik meninggalkan persidangan dan Johnson tetap bekerja di kantor.
Tetapi karier kepresidenannya berakhir dan ia kalah dari pemungutan suara Demokrat pada tahun 1868.
Ia kemudian kembali ke Senat.
Pemilihan berikutnya: Partai Johnson memperoleh beberapa kursi DPR ketika orang-orang Selatan diterima kembali ke Kongres, tetapi ia kehilangan kesempatannya menjabat di Gedung Putih pada tahun 1868.
2. Richard Nixon - Republik - 1974
Komite Kehakiman DPR yang dikontrol Partai Demokrat meloloskan tiga pasal pemakzulan terhadap Nixon atas tuduhan melanggar hukum, penyalahgunaan kekuasaan dan menghambat Kongres.
Semua tuduhan itu terkait dengan penggunaan Watergate dan penggunaan kekuasan dalam pemilihan presiden 1972.
Hasil: Setelah para senator dari Partai Republik memberitahunya, dia akan membuat senator kehilangan kepercayaan diri, Nixon memilih mengundurkan diri daripada dihukum oleh DPR.
Pemilihan berikutnya: Partai Nixon kehilangan kursi di DPR pada pemilihan 1974 dan kalah dari Jimmy Carter (Demokrat).
3. Bill Clinton - Demokrat - 1998-1999
DPR meloloskan dua pasal pemakzulan terhadap Clinton untuk sumpah palsu di hadapan juri dan menghalangi tuntutan hukum.
Tuduhan tersebut berasal dari investigasi Penasihat Independen Ken Starr selama bertahun-tahun yang dimulai sebagai penyelidikan atas kesepakatan tanah sebelum Clinton terpilih tetapi.
Hasil: Setelah beberapa pembelotan, Partai Republik tidak bisa mengumpulkan suara mayoritas di Senat, apalagi 2/3 yang dibutuhkan untuk menghukum dan melengserkan Clinton.