Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Soal Persekusi Etnis Uighur, Wasekjen MUI Sebut Wilayah Xinjian sudah Tertutup Sejak Lama

Soal Persekusi Etnis Uighur, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) MUI Tengku Zulkarnain mengatakan wilayah Xinjian sudah tertutup sejak lama.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in Soal Persekusi Etnis Uighur, Wasekjen MUI Sebut Wilayah Xinjian sudah Tertutup Sejak Lama
Tangkap layar channel YouTube tvOneNews
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) MUI Tengku Zulkarnain 

"Kenyataan orang Islam menjadi korban, tidak bisa dipungkiri," kata Zulkarnain.

 MUI lewat Dewan Pertimbangan MUI, Muhammad Sirajuddin Syamsuddin pun sudah mengambil sikap soal tindakan persekusi yang dialami etnis Uighur di Xinjian China.

"Sudah mengutuk perlakukan China kepada Uighur," terang Zulkarnain.

Pemerintah Terus Upayakan Diplomasi

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD saat ditemui di Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Kamis (5/12/2019).
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD saat ditemui di Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Kamis (5/12/2019). ((KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO))

Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menuturkan bahwa pemerintah Indonesia ikut berupaya menyelesaikan masalah Muslim Uighur di Tiongkok.

Sejak dulu, kata Mahfud, pemerintah berupaya untuk melakukan diplomasi lunak dan tidak bersifat konfrontatif.

"Dalam diplomasi lunak, sejak dulu kita menjadi penengah dan mencari jalan yang baik, bukan konfrontatif," kata Mahfud seperti dikutip Kompas.com, Kamis (19/12/2019)

BERITA REKOMENDASI

Mahfud mengatakan, persoalan Muslim Uighur bukanlah hal yang baru.

Sejak lama, Menteri Luar Negeri (Menlu) juga telah menempuh langkah-langkah yang mengarah pada penyelesaian masalah.

Berbagai kelompok masyarakat pun ikut andil dalam hal ini, mulai dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), hingga organisasi kemasyarakatan berbasis keagamaan seperti Muhammadiyah.

Menurut Mahfud, persoalan Muslim Uighur memang tidak bisa diabaikan. Akar dari masalah itu juga harus diketahui. Oleh karenanya, masalah tersebut harus dilihat secara lebih obyektif.

"Di China itu kawasan muslim kan banyak juga bukan hanya Uighur. Saya pernah ke Beijing, ke berbagai tempat lain, aman-aman aja tuh. Tapi kok di Uighur terjadi seperti itu, ada apa?," ujar Mahfud.


Mahfud menegaskan, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri akan terus mengupayakan diplomasi lunak.

"Untuk itu nanti Bu Menlu melalui diplomasi lunaknya, bebas aktifnya, akan melakukan langkah-langkah yang baik, untuk kebaikan umat manusia," kata dia. (*)

 Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Terkait Muslim Uighur, Pemerintah Terus Upayakan Diplomasi Lunak"

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan) (Komas.com/ Fitria Chusna Farisa)
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas