Qassim Soleimani, Jenderal Iran yang Dibunuh Amerika Lewat Serangan Udara
Profil Mayor Jenderal Qassim Soleimani, Ia Dipandang sebagai Musuh yang Tangguh, Hingga Ahli Strategi Berpengaruh.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Malvyandie Haryadi
AS menuduh Soleimani merencanakan serangan terhadap Amerika.
Ahli Strategi Berpengaruh
Tanggung jawab Soleimani dalam memimpin Pasukan Quds Korps mendapat pengakuan.
Pemimpin dari Pengawal Revolusi Islam diakui sebagai ahli strategi utama di balik usaha dan pengaruh militer Iran di beberapa tempat.
Di antaranya Suriah, Irak, dan tempat lain di kawasan itu dan di luarnya.
Pejabat senior Intelijen Irak menyebut, Soleimani menggambarkan dirinya sebagai 'satu-satunya otoritas untuk tindakan Iran di Irak'.
Sebagai kepala pasukan elite Quds, Suleimani memainkan peran penting dalam arahan strategis dan operasi besar milisi.
Selama 8 tahun terakhir, Jenderal Soleimani telah menjadi orang paling berpengaruh di palagan Irak dan Suriah. Dia juga memimpin upaya Teheran mengonsolidasikan kehadirannya di kedua negara dan mencoba membentuk kembali wilayah tersebut sesuai keinginannya.
Pasukan Elite Quds yang dipimpinnya dinilai banyak kalangan sukses meredam keganasan milisi ISIS di Irak dan Suriah.
Berikut Tribunnews kutip pernyataan lengkap Departemen Pertahanan melalui portal berita CNBC Internasional:
"Atas arahan Presiden, militer AS telah mengambil tindakan defensif yang menentukan untuk melindungi personel AS di luar negeri dengan membunuh Qasem Soleimani, kepala Pasukan Pengawal Revolusi Iran-Pasukan Quds, sebuah organisasi teroris asing yang ditunjuk AS.
Soleimani secara aktif mengembangkan rencana untuk menyerang para diplomat Amerika dan anggota layanan di Irak dan di seluruh kawasan.
Jenderal Soleimani dan Pasukan Quds-nya bertanggung jawab atas kematian ratusan orang Amerika dan anggota layanan koalisi dan melukai ribuan lainnya.
Dia telah mengatur serangan terhadap pangkalan-pangkalan koalisi di Irak selama beberapa bulan terakhir - termasuk serangan pada tanggal 27 Desember - yang berpuncak pada kematian dan melukai personel tambahan Amerika dan Irak.