35 Orang Dilaporkan Meninggal Berdesak-desakan Saat Hadiri Pemakaman Jenderal Iran
Setidaknya 35 orang meninggal dalam prosesi pemakaman Qasem Soleimani di Kerman akibat berdesak-desakan.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, IRAN - Setidaknya 35 orang meninggal dalam prosesi pemakaman Qasem Soleimani di Kerman akibat berdesak-desakan.
Sementara, menurut media lokal setempat, 48 orang lainnya terluka dalam peristiwa ini.
Melansir Al Jazeera, ratusan ribu orang berkumpul di Kerman untuk mengikuti prosesi pemakaman Qasem Soleimani.
Masyarakat di Kerman pun berpakaian hitam dan membawa poster yang memperlihatkan wajah Soleimani.
Baca: Jenderal Iran Qasem Soleimani Dibunuh AS, PM Malaysia Mahathir Mohammad: Negara Muslim Harus Bersatu
Pemimpin Pasukan Quds tersebut terbunuh pada Jumat (3/1/2020) lalu dalam sebuah serangan di Bandara Internasional Baghdad, Irak.
Pirhossein Koulivand, ketua layanan medis darurat Iran pun mengonfirmasi insiden yang terjadi saat prosesi pemakaman Soleimani.
"Sayangnya, akibat berdesak-desakan, beberapa orang terluka dan meninggal selama prosesi pemakaman," tutur Koulivand sebagaimana diberitakan Al Jazeera.
Baca juga: Iran-AS Kian Panas, Apa Dampaknya ke Harga BBM dan Tarif Listrik di Indonesia?
Pemakaman Soleimani
Akibat meninggalnya sejumlah orang, upacara pemakaman untuk Soleimani kemudian dibatalkan. Hal tersebut seperti diberitakan oleh Independent.
Media setempat juga melaporkan, kebanyakan yang terluka adalah orang-orang tua dari alun-alun Azadi di Kerman menuju Beheshti Street.
Mereka terjebak dalam kerumunan orang-orang sehingga meninggal setelah berdesak-desakan dan terinjak.
Unggahan video yang beredar menunjukkan, sejumlah orang tergeletak tak bernyawa di jalan. Sementara yang lainnya berteriak dan mencoba memberikan pertolongan.
Sehari sebelumnya, juga terdapat prosesi pemakaman untuk Soleimani di Teheran yang menarik lebih dari satu juta orang. Mereka memadati jalan-jalan utama.
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei pun memimpin doa pemakaman di depan Universitas Teheran.