Tudingan PM Justin Trudeau soal Jatuhnya Boeing 737 di Teheran dan Bantahan Iran
PM Kanada Trudeau menuding jatuhnya pesawat Boeing 737 Ukraina akibat ditembak rudal. Iran pun segera membantahnya
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Johnson juga meminta supaya jenazah para korban penerbangan 752 bisa segera diserahkan ke pihak keluarga, agar dimakamkan secara layak.
Sementara Presiden AS Donald Trump mengatakan, dia mempunyai kecurigaan.
"Tetapi, seseorang bisa saja melakukan kesalahan," jelasnya dikutip BBC.
Pesawat Ukraine International Airlines itu jatuh setelah lepas landas pada pukul 06.12, beberapa jam setelah dua pangkalan AS diserang Iran.
Teheran menyatakan dalam penyelidikan awal mereka, pesawat yang mengangkut 167 penumpang dan sembilan kru itu mengalami "keadaan darurat".
Baca: MPR Minta Pemerintah Ambil Sikap atas Ketegangan Amerika-Iran
Namun, kru tidak mengumumkan keadaan tersebut, dan berusaha kembali ke bandara sebelum kemudian jatuh di lokasi pertanian.
Pihak Ukraina menerangkan, mereka mencoba untuk mengonfirmasi kebenaran kabar bahwa rudal Iran yang diduga menghantam pesawat buatan Rusia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Pesawat Boeing 737 Ukraina Jatuh, PM Kanada: Bukti Tunjukkan Ditembak Rudal Iran
Bantahan Iran
Iran membantah setelah disebut sebagai pihak yang menembak jatuh pesawat Boeing 737 milik Ukraina.
Sejumlah negara Barat mengindikasikan bahwa pesawat Ukraine International Airlines jatuh secara tidak wajar pada Rabu (8/1/2020).
Baca: PM Kanada Punya Bukti Rudal Iran Penyebab Jatuhnya Pesawat Ukraina
Sebanyak 176 orang, terdiri dari 167 penumpang serta sembilan kru, tewas setelah pesawat itu jatuh pasca-lepas landas pukul 06.12 waktu setempat.
Pesawat Boeing 737 Ukraina itu disebut jatuh pada Rabu pagi di Bandara Imam Khomeini, Teheran, karena ditembak rudal Iran.