Siswi 12 Tahun dari Gresik, Tulis Surat ke PM Australia: Jangan Kirim Sampah Tak Bisa Didaur Ulang
Siswi 12 Tahun Asal Gresik, Aeshninna (Nina) Azzahra Tulis Surat untuk PM Australia Scott Morrison Agar Hentikan Ekspor Limbah Kertas dan Plastik
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Daryono
Di antaranya, Indonesia, Vietnam dan Malaysia.
Pada 2018 lalu, Australia mengekspor 52 ribu ton limbah ke Jawa Timur.
Kuota tersebut meningkat 250 persen dari 2014.
Azzahra menuturkan kepada ABC News, selama perjalanannya ke ladang sampah di Jawa Timur itu, limbah dengan labeh Australia adalah yang paling umum ia temukan setelah sampah berlabel Amerika Serikat.
Kantor Perdana Menteri Buka Suara
Kantor Perdana Menteri angkat bicara terkait surat terbuka dari Azzahra ini melalui seorang Juru Bicara.
Pihaknya mengatakan kepada ABC News dalam sebuah pernyataan bahwa Pemerintah Australia akan menghentikan larangan ekspor plastik, kaca, dan kertas bekas mulai Juli.
"Sama seperti Nina, pemerintah kami menganggap penanganan sampah adalah prioritas utama," kata pernyataan tersebut.
"Karena ini merupakan masalah penting bagi lingkungan kami, di rumah dan di seluruh wilayah tempat kami tinggal," terangnya.
Juru Bicara itu menerangkan, pemerintah Australia akan bekerja dengan industri terkait untuk menghapuskan kemasan plastik sekali pakai dan microbeads berbahaya.
"Kami mendukung rencana Indonesia untuk memerangi puing-puing laut sebesar 20 persen," terangnya.
"Dan limbah hingga 30 persen dan kami bermitra dengan mereka untuk berbagi pengetahuan kami dan apa yang telah dipelajari oleh negara kami," terangnya.
Protes Aktivis Indonesia
Tahun lalu, kelompok aktivis lingkungan Indonesia, Ecoton menuduh perusahaan-perusahaan Australian telah menyelundupkan sejumlah besar limbah kertas bekas.