2.880 Orang Terinfeksi Corona, Ahli Kesehatan Masyarakat Hong Kong: Kemungkinan Jumlah Lebih Tinggi
Ahli kesehatan masyarakat senior di Hong Kong sebut kemungkinan jumlah yang terinfeksi corona lebih banyak dari yang dikonfirmasi China's NHC.
Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Merebaknya virus corona tengah menjadi perhatian publik belakangan ini.
Hingga Senin (27/1/2020) malam, China's National Health Commission (NHC) melaporkan sebanyak 81 orang meninggal akibat terjangkit virus mematikan ini.
Sementara itu, sejumlah 2.880 orang dinyatakan terinfeksi virus corona.
Kendati demikian, seorang ahli kesehatan masyarakat senior di Hong Kong memberi pernyataan yang berbeda.
Dilansir dari Aljazeera, ahli kesehatan masyarakat tersebut mengatakan jumlah sebenarnya orang yang terinfeksi virus corona baru ini kemungkinan sekitar 25.000 orang, secara signifikan lebih tinggi daripada jumlah kasus yang dikonfirmasi oleh China's NHC.
Gabriel Leung, kepala Fakultas Kedokteran Li Ka Shing di University of Hong Kong menyampaikan dalam konferensi pers bahwa penelitian timnya mengindikasikan bahwa ada kemungkinan sekitar 44.000 kasus pada tahap inkubasi di Wuhan.
Ia menambahkan, tingkat infeksi virus corona akan berlipat ganda setiap enam hingga tujuh hari.
"Ini berdasarkan computer modeling, bukan berarti itu akan terjadi tetapi dia mengatakan itu adalah perkiraan, semacam skenario terburuk," kata Adrian Brown dari Al Jazeera, yang melaporkan dari Hong Kong.
5 Juta Penduduk Meninggalkan Wuhan
Kota Wuhan, China disegel setelah epidemi virus corona menyebar dan telah memakan korban.
Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, sekitar lima juta penduduk meninggalkan Wuhan sebelum diisolasi karena epidemi virus corona.
Akibat adanya wabah corona ini, liburan Festival Musim Semi di Wuhan dibatalkan.
Walikota Zuo Xian Wang mengungkapkan pada Minggu (26/1/2020), para pejabat kesehatan memperingatkan virus corona menyebar semakin kuat.
Baca juga : Cerita Pilu WNI Mahasiswa di Wuhan yang hanya Bisa Berdiam Diri di Kamar Akibat Virus Corona