Korban Terinfeksi Virus Corona Sudah Ditemukan di 11 dari 47 Perfektur di Jepang
Masuknya virus corona pertama ke Jepang diketahui 28 Januari 2020, saat seorang sopir bus dari Nara terinfeksi virus corona.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Perkembangan virus corona sangat cepat di Jepang. Masuknya virus corona pertama ke Jepang diketahui 28 Januari 2020, saat seorang sopir bus dari Nara terinfeksi virus corona.
Saat penerbangan pertama evakuasi warga Jepang dari Wuhan ke Bandara Haneda Tokyo tiba tanggal 29 Januari belum ditemukan korban terinfeksi virus corona.
Namun 6 Februari kembali korban virus corona ditemukan muncul dari kapal pesiar Diamond Princess.
Sejak 28 Januari hingga Jumat (14/2/2020) tercatat 259 korban virus corona Covid-19 di 11 perfektur dari 47 perfektur yang ada di Jepang.
Saat ini ada 11 daerah muncul korban terinfeksi virus corona yaitu mulai Hokkaido, Tokyo, Chiba, Kanagawa, Aichi, Mie, Nara, Wakayama, Kyoto, Osaka dan Okinawa yang ditemukan Jumat (14/2/2020) kemarin.
Perinciannya, 218 korban dari kapal pesiar Diamond Princess, 13 orang dari evakuasi warga Jepang dan China yang berasal dari Wuhan Hubei ke Bandara Haneda dengan 4 penerbangan (terakhir 7 Februari lalu).
Dan sisanya 28 orang ditemukan di dalam negeri Jepang dari 11 daerah tersebut.
Bahkan 13 Februari lalu korban pertama meninggal akibat virus corona seorang nenek 80 tahun berasal dari Kanagawa.
Baca: Seorang Terinfeksi Virus Corona di Hokkaido Jepang, Lainnya di Tokyo, Nagoya, Wakayama dan Okinawa
Baca: Mulai Akhir Maret 2020, Jepang Hanya Butuh Waktu 15 Menit Per Orang untuk Deteksi Virus Corona
Provinsi terbaru yang terkena virus corona adalah Okinawa yang menemukan sopir taksi Jumat (14/2/2020) sore positif terinfeksi Covid-19.
Selama 17 hari tercatat 28 orang korban dari dalam Jepang dan itu pun terinfeksi karena berhubungan dengan turis China yang sedang jalan-jalan di Jepang.
Sisa korban berasal dari kapal Diamond Princess dan warga yang kembali dijemput pesawat charteran Jepang dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China.
Beberapa pejabat termasuk Menteri Kesehatan Jepang masih optimistis dapat mengantisipasi virus corona dengan baik.
Bahkan Menteri Kesehatan Jepang menjanjikan akan mengeluarkan alat deteksi canggih buatan Jepang akhir Maret 2020 yang bisa mengidentifikasi seseorang terinfeksi virus corona hanya dalam waktu 15 menit saja.
Baca: Warga Diminta Menjauh dari Area Radiasi Nuklir di Perumahan Batan Indah
Baca: 238 WNI Dijadwalkan Makan Bersama Warga Natuna Sebelum Diterbangkan ke Jakarta