Kisah Remaja Tewas Hadang Penjahat Agar 8 Orang Bisa Melarikan Diri, Dikenal Sering Diintimidasi
Demi selamatkan 8 orang lainnya, seorang remaja tewas saat saat menghadang penembak brutal di Thailand, sahabat sampai berlutut menangis
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Daryono
Athiwat, lanjutnya, sering diintimidasi di sekolah.
Namun temannya itu tidak pernah marah.
“Dia sering mendapat nilai bagus dan orang yang baik,” tambahnya.
Anak yang baik
Sementara nenek Athiwat yang berusia 73 tahun mengatakan kepada media setempat bahwa Athiwat telah pindah dari Changwat Buri Ram, tempat ia bersekolah di sekolah menengah, ke Korat untuk melanjutkan kuliah.
Ibunya juga pindah bersamanya, dan menemukan pekerjaan sebagai pembersih di pusat perbelanjaan Terminal 21 untuk menyediakan biaya universitas Athiwat.
Nenek Athiwat menambahkan cucunya berperilaku baik sejak muda, meski pendiam, dan tidak pernah mengeluh.
Dia juga mengungkapkan tak tahu apa yang menimpa cucunya atas penembakan tersebut.
Tetangganya yang memberi tahu bahwa cucunya meninggal dalam insiden penembakan di mal.
Ia pun menyatakan sedih dan merasa kehilangan yang mendalam karena cucuinya itu diharapkan memiliki masa depan yang baik setelah tamat SMA.
Dia juga berharap pemerintah Thailand dapat membantu keluarga yang kehilangan orang yang mereka cintai dalam insiden itu.
Kisah ibu ditembak saat menyetir
Penembakan di Thailand menewaskan puluhan korban.
Hingga kini tercatat sebanyak 29 warga tewas dalam insiden brutal yang dilakukan oleh oknum tentara, Sersan Mayor Jakrapanth Thomma, pada Sabtu (8/2/2020) malam di pusat perbelanjaan di Korat, Thailand.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.