Sosok Remaja Rela Terbunuh demi Lindungi Orang Lain saat Penembakan di Thailand, Dianggap Pahlawan
Sosok remaja yang rela terbunuh demi melindungi orang lain ketika penembakan di Thailand, sahabat menganggapnya pahlawan.
Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Pravitri Retno W
Athiwat, lanjutnya, sering diintimidasi di sekolah.
Namun temannya itu tidak pernah marah.
Baca: Pelaku Penembakan di Thailand Awalnya Bunuh Perwira Berpangkat Kolonel dan Mertuanya
“Dia sering mendapat nilai bagus dan orang yang baik,” tambahnya.
Anak yang baik
Sementara nenek Athiwat yang berusia 73 tahun mengatakan kepada media setempat bahwa Athiwat telah pindah dari Changwat Buri Ram, tempat ia bersekolah di sekolah menengah, ke Korat untuk melanjutkan kuliah.
Ibunya juga pindah bersamanya dan bekerja sebagai pembersih di pusat perbelanjaan Terminal 21 untuk menyediakan biaya kuliah Athiwat.
Nenek Athiwat menambahkan cucunya berperilaku baik sejak kecil, pendiam, dan tidak pernah mengeluh.
Dia juga mengungkapkan tak tahu apa yang menimpa cucunya atas penembakan tersebut.
Tetangganya yang memberi tahu sang cucu meninggal dalam insiden penembakan di mal.
Ia pun menyatakan sedih dan merasa kehilangan yang mendalam karena cucuinya itu diharapkan memiliki masa depan yang baik setelah tamat SMA.
Dia juga berharap pemerintah Thailand dapat membantu keluarga yang kehilangan orang yang mereka cintai dalam insiden itu.
Kisah ibu ditembak saat menyetir
Penembakan di Thailand menewaskan puluhan korban.
Hingga kini tercatat sebanyak 29 warga tewas dalam insiden brutal yang dilakukan oleh oknum tentara, Sersan Mayor Jakrapanth Thomma, pada Sabtu (8/2/2020) malam di pusat perbelanjaan di Korat, Thailand.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.