Spanduk 'Tolak Warga China' di Toko dan Hotel Jepang Menuai Kontroversi
Mulai banyaknya pengumuman menolak tamu China membuat kesalahpahaman dan diskriminasi di Jepang.
Editor: Dewi Agustina
Disebutkan, "Para pihak berjanji untuk tidak mensponsori, membela, atau mendukung rasisme oleh individu atau entitas apa pun."
Yang lainnya adalah Pasal 709 KUH Perdata. "Mereka yang secara sengaja atau tidak sengaja melanggar hak atau kepentingan orang lain bertanggung jawab atas kerusakan."
Oleh karena itu tambahnya, kita tidak boleh melanggar hak orang lain dalam bentuk rasisme. Dalam bentuk "No Chinese", tidak baik untuk melanggar hak-hak China jika itu adalah rasisme.
Lalu, apakah kali ini rasisme? Kalau saja "Menolak pelanggan Cina" dianggap ilegal.
Namun, kali ini adalah hakim yang sulit karena ada juga kata "Selamat datang setelah infeksi mereda".
Penolakan warga China itu juga muncul di Katsuura Chiba, Sapporo dan banyak kota lain di Jepang terutama karena takut terinfeksi virus corona.
Akibatnya hotel pun juga semakin sepi tamu dan mulai banyak hotel melakukan PHK terhadap karyawannya.
Info lengkap diskusi para Pecinta Jepang dapat gabung dalam WAG Pecinta Jepang mengirimkan email ke: info@jepang.com menuliskan nama lengkap alamat dan nomor whatsapp.