Orang Ini Ingin Buktikan Bumi Datar dan Luncurkan Diri Pakai Roket, Nahasnya Jatuh dan Meninggal
Pendukung teori Bumi bulat, Mike Hughes meninggal dalam kecelakaan roket, pada Sabtu (22/2/2020).
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Pravitri Retno W
Otoritas Kepolisian San Bernardino, mengaku baru dihubungi terkait kejadian nahas ini pada pukul 13.52 waktu setempat.
Pria di telepon mengatakan, ada seorang pria yang meninggal setelah roketnya jatuh di gurun Highway 247, Barstow.
"Kami tidak tahu apa yang terjadi," kata Waldo Stakes, teman dekat Hughes yang terlibat dalam proses peluncuran dan saat itu berada di lokasi.
Sekitar 50 sampai 60 orang hadir pada acara peluncuran roket Hughes ini.
Termasuk diantaranya awak media dari Science Channel.
Mereka mendokumentasikan peluncuran roket ini untuk serial acara 'Homemade Austronauts'.
Sebelumnya, Hughes pernah meluncurkan roket pada Maret 2018 dan juga gagal pada waktu itu.
Beruntung dia tidak mengalami cedera apapun.
Bahkan dia mengatakan pada The Associated Press, dia merasa sakit di punggung namun juga senang karena masih selamat.
Jauh sebelum itu, pada 2014 Hughes juga berusaha meluncurkan roket buatannya yang akan menempuh 1.374 kaki.
Mike Hughes sebelumnya, pernah mendapat rekor dunia Guiness sebagai orang yang bisa melompati sebuah limusin, setinggi 31 meter.
Pada Agustus 2019 lalu, dia mengatakan pada Space.com peluncuran roket ini terinspirasi oleh Presiden Donald Trump.
Dia sangat percaya pada konspirasi bumi datar dan berusaha untuk membuktikannya.
"Saya percaya bumi itu datar," ujar Hughes pada Space.com.
"Bumi datar ini tidak ada hubungannya dengan peluncuran roket uap," tambahnya.
"Aku pemberani!" ujarnya.
Hughes bekerja dengan seorang kontraktor sekaligus rekannya, Waldo Stakes untuk membuat roket ini.
Beberapa kali rencana peluncurannya gagal, lantaran berbagai hal yakni cuaca yang tidak mendukung, perselisihan dengan otoritas setempat, dan tantangan teknis.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)